Laporan statistik Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat besaran nilai impor Indonesia pada tahun 2024 mencapai US$235,20 miliar atau naik 5,14% secara tahunan (y-on-y). Angka ini menunjukkan adanya tren pertumbuhan dalam aktivitas perdagangan internasional Indonesia, terutama dari sisi pembelian barang dari luar negeri.
Lima negara utama asal impor Indonesia tahun 2024 adalah China, Singapura, Jepang, Amerika Serikat, dan Malaysia. Kelima negara tersebut berkontribusi sebesar 56,68% dari total nilai impor Indonesia. Impor ini didominasi oleh impor bahan baku/penolong sebesar US$170.715 dan impor nonmigas sebesar US$198.922,8.
China menjadi negara pertama dengan nilai impor terbesar bagi Indonesia, mencapai US$73,85 miliar, naik signifikan sebesar 16,51% dari tahun sebelumnya. Komoditas dari China masih menjadi tulang punggung sektor industri dalam negeri, mulai dari mesin, alat elektronik, hingga bahan baku tekstil.
Posisi kedua ditempati oleh Singapura dengan total nilai impor sebesar US$21,53 miliar dengan kenaikan sebesar 10,96%. Jepang menyusul di posisi ketiga dengan nilai impor sebesar US$14,98 miliar. Namun, berbeda dari negara lainnya, impor dari Jepang justru mengalami penurunan sebesar 9,43%.
Sementara itu, Indonesia mengimpor barang dari Amerika Serikat senilai US$12,02 miliar, tumbuh 6,38% dibandingkan tahun sebelumnya. Malaysia berada di posisi kelima dengan nilai impor mencapai US$10,92 miliar, sedikit meningkat 1,27%.
Impor dari AS berpotensi meningkat karena mulai tahun ini produk AS yang masuk ke Indonesia akan bebas tarif, sedangkan produk Indonesia yang diekspor ke AS dikenai tarif 19%. Ini merupakan hasil negosiasi antara pemerintah Indonesia dengan Presiden AS Donald Trump, yang sebelumnya mengancam akan mengenakan tarif 32% untuk produk Indonesia.
Baca Juga: Tarif Impor Turun Jadi 19%, Indonesia Bayar Apa ke AS?
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/publication/2025/07/07/7f63c3f56a347c6b9b15ab66/statistik-perdagangan-luar-negeri-indonesia-impor-2024-buku-ii.html