Meski banyak yang meragukan relevansinya di tengah persaingan platform media sosial (medsos) yang semakin ketat, Facebook ternyata masih bertahan dan bahkan berkembang secara signifikan di Indonesia. Menurut laporan Digital 2025 Indonesia, Facebook memiliki 122 juta pengguna di Indonesia per awal 2025, setara 43% dari total populasi.
Data juga menunjukkan bahwa Facebook berada di posisi keempat medsos terfavorit di Tanah Air dengan persentase 12,7%, di bawah WhatsApp (35,5%), TikTok (19,9%), dan Instagram (18,8%). Menariknya, 60,7% populasi dewasa (usia 18 tahun ke atas) di Indonesia masih aktif menggunakan platform Facebook.
Pertumbuhan pengguna Facebook di Indonesia terbilang stabil, dengan peningkatan 4,9 juta pengguna (+4,2%) dalam tiga bulan terakhir (Oktober 2024–Januari 2025). Kekuatan utama platform ini terletak pada fitur kolaborasinya, seperti Facebook Group, yang menjadi ruang diskusi dan jaringan bagi komunitas lokal.
Grup-grup ini mencakup berbagai topik, mulai dari bisnis, pendidikan, hingga isu-isu sosial, yang menunjukkan bahwa Facebook sebagai medsos juga menjadi sarana untuk membangun jaringan dan berbagi informasi.
Distribusi gender pengguna Facebook di Indonesia juga terbilang seimbang: 42,1% perempuan dan 57,9% laki-laki. Keseimbangan ini mencerminkan kemampuan platform menarik berbagai kalangan. Inovasi fitur seperti layanan iklan terarah dan integrasi dengan platform lain turut memperkuat relevansinya.
Meski TikTok, Instagram, dan WhatsApp lebih populer berdasarkan preferensi, Facebook tetap unggul dalam mempertahankan basis pengguna aktif. Keberadaan fitur-fitur yang mendukung kolaborasi dan pertukaran informasi menjadi kunci ketahanannya. Dengan demikian, Facebook bukan hanya sarana komunikasi, tetapi juga wadah membangun komunitas dan bisnis, menjadikannya platform multifungsi yang masih sulit tergantikan di Indonesia.
