Ekspor hasil minyak Indonesia menunjukkan berbagai perubahan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, terutama pada 2023. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor hasil minyak Indonesia mencatatkan lonjakan tajam pada 2023. Jumlahnya mencapai 8.783.200 ton yang merupakan jumlah terbanyak dalam 10 tahun terakhir.
Sepuluh tahun yang lalu, pada 2014, jumlah ekspor hasil minyak Indonesia hanya sebesar 5.561.400 ton. Jumlahnya kemudian mengalami fluktuasi dalam beberapa tahun berikutnya.
Pada 2015, ekspor hasil minyak Indonesia mengalami penurunan sekitar 16%. Jumlahnya menjadi sebesar 4.641.200 ton saja. Setahun setelahnya, pada 2016, jumlahnya kembali merosot. Kali ini, penurunannya jauh lebih tajam yakni sebesar 36% dengan total 2.934.000 ton saja. Ini merupakan jumlah ekspor hasil minyak terendah Indonesia dalam 24 tahun terakhir.
Setelah anjlok pada 2016, ekspor hasil minyak terendah Indonesia kembali bangkit di 2017. Pada tahun tersebut, jumlahnya meningkat menjadi 4.153.100 ton. Sayangnya, jumlahnya kembali merosot pada 2018 menjadi 3.195.300 ton.
Pada 2019 hingga 2021, ekspor hasil minyak Indonesia masih tak stabil. Jumlahnya terus naik turun dengan selisih yang tak terlalu jauh. Pada 2019, jumlahnya sebesar 3.822.700 ton. Kemudian, pada 2020 jumlahnya meningkat menjadi 4.820.000 ton sebelum akhirnya kembali turun pada 2021 menjadi 3.717.300 ton.
Pada 2022, ekspor hasil minyak Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. Jumlahnya berubah menjadi sebesar 6.392.500 ton atau naik sekitar 71%. Jumlahnya semakin melonjak tinggi pada 2023 menjadi 8.783.200 ton, tertinggi dalam 10 tahun terakhir sekaligus jumlah tertinggi kedua setelah tahun 2000 yang totalnya sebesar 8.786.600 ton.
Baca Juga: Harga Minyak Goreng Kemasan Turun di 2023
