Pada gelaran debat capres 2024 ketiga bertemakan “Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik”, diplomasi budaya menjadi salah satu topik yang disinggung oleh para capres.
“Negara harus mengalokasikan sumber daya yang cukup di bidang kebudayaan, bukan dipandang sebagai biaya tapi dipandang sebagai investasi. Dengan begitu, karya-karya kita mulai dari kuliner, karya seni seperti film, menjadi tumbuh,” papar capres nomor urut 1, Anies Baswedan, pada Minggu (7/1/2024).
Diplomasi budaya dapat menjadi salah satu cara untuk mengenalkan kebudayaan serta memperkuat posisi negara pada masyarakat global. Negara dengan pengaruh kebudayaan yang kuat pun akan memiliki posisi yang strategis dalam forum-forum internasional.
Berdasarkan data Lowy Institute dalam Asia Power Index 2023, Indonesia belum memiliki pengaruh kebudayaan yang kuat pada negara-negara wilayah Asia. Skor pengaruh budaya Indonesia hanya sebesar 14,1 dan menempati peringkat 11 global.
Apabila dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, skor pengaruh budaya Indonesia di Asia menjadi yang terbesar ke-4 dari total 10 negara terdata. Di antara 11 negara ASEAN, Lowy Institute belum mengakomodir data Timor Leste.
Malaysia menjadi negara dari Asia Tenggara dengan pengaruh budaya ke Asia paling kuat, yakni dengan skor 24,7. Negara ini menempati posisi ke-4 dalam ranking global. Thailand mengekor dengan skor 24,3 dan ranking 8 global.
Posisi pertama sebagai negara dengan pengaruh budaya terkuat negara-negara Asia justru ditempati oleh negara yang tidak berada di benua Asia, yakni Amerika Serikat. Negeri Paman Sam ini mencatatkan skor sebesar 80,9.
Sementara itu, posisi kedua ditempati oleh Tiongkok dengan skor 47,4. Pada 2019, hasil survei Lembaga Survei Indonesia (2019) pun menunjukkan bahwa 39% masyarakat Indonesia menganggap Tiongkok sebagai negara yang paling berpengaruh di kawasan Asia.
Tiongkok merupakan salah satu negara terluas di Asia dengan populasi terbanyak ke-2 di dunia, yakni hingga 1,42 miliar jiwa pada 2023. Kondisi ekonomi Tiongkok yang kuat secara global membuat negara ini memiliki pengaruh besar dalam berbagai aspek pada negara-negara di kawasan Asia.
Misi-misi penguatan pembangunan kebudayaan dalam negeri harus kembali digalakkan, mengingat segudang kekayaan serta warisan budaya yang dimiliki Indonesia.
Budaya tidak hanya perlu dilestarikan, tetapi juga harus dapat memberikan dampak ekonomi pada pelaku-pelakunya. Ekosistem kebudayaan dalam negeri yang telah kuat akan mendukung proses diplomasi budaya di kancah internasional.
