Momen natal identik dengan agama Kristen. Dalam perkembangannya, Indonesia memiliki demografi secara agama yang cukup beragam. Masyarakat Indonesia sendiri terdiri atas masyarakat dengan berbagai macam agama di dalamnya.
Hal ini sesuai dengan sila pertama Pancasila yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa," dimana masyarakat Indonesia terjamin untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Salah satu agama di Indonesia adalah Kristen. Dalam data Kementerian Dalam Negeri, pada tahun 2021 sebanyak 10,55% masyarakat Indonesia memeluk agama Kristen. Hal ini menjadikan agama Kristen sebagai agama terbesar kedua di tanah air.
Masyarakat beragama Kristen di Indonesia tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Dalam rilis yang dikeluarkan Satu Data kementerian Agama RI, pada tahun 2022 provinsi di Indonesia dengan penganut agama Kristen terbanyak adalah Nusa Tenggara Timur.
Provinsi yang berbatasan langsung dengan Timor Leste ini tercatat memiliki 4,97 juta penduduk yang beragama Kristen.
Pada posisi selanjutnya, terdapat Sumatera Utara dengan jumlah pemeluk Kristen di angka 4,75 juta penduduk, kemudian Kalimantan Barat dengan 1,85 juta penduduk beragama kristen.
Peringkat keempat berada di Provinsi Sulawesi Utara. Provinsi yang berdekatan dengan Filipina ini memiliki 1,79 juta penduduk yang beragama Kristen. Di bawahnya, terdapat Papua Peguningan dengan angka 1,42 juta penduduk.
Provinsi lainnya seperti DKI Jakarta, Papua Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, serta Maluku berada di posisi yang berikutnya.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyatakan bahwa Indonesia harus menjamin kebebasan beribadah seluruh warganya, dengan agama apapun. Ia menyatakan bahwa setiap agama mempunyai kesempatan yang setara untuk beribadah.
"Kemudian ini mumpung juga ketemu bupati dan walikota. Mengenai kebebasan beribadah dan kebebasan beragama. Ini hati-hati. Ini yang beragama Kristen, Katolik, Hindu dan Konghuchu hati-hati. Ini memiliki hak yang sama dalam beribadah. Memiliki hak yang sama dalam hal kebebasan beragama dan beribadah," kata Joko Widodo dalam DW Indonesia.
