Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan bahwa IKN kini menerima tiga hingga lima ribu pengunjung per harinya. Kunjungan tersebut dilakukan oleh wisatawan dan investor, baik lokal maupun asing. Melansir dari laman resminya, IKN sendiri telah dibuka untuk masyarakat umum sejak Senin, 16 September 2024 lalu.
“Saat ini IKN sudah bisa dikunjungi. Sampai saat ini ada sekitar 3–5 ribu pengunjung setiap harinya yang datang ke IKN. Jadi, kami rasa IKN sekarang menjadi salah satu destinasi objek wisata,” terang Direktur Investasi dan Kemudahan Berusaha, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Lazuardi Nasution, dikutip dari Tempo.
Sebagai objek wisata, Lazuardi berkomitmen pihaknya akan memberikan pelayanan terbaik bagi pelancong. Salah satunya adalah pembangunan jalan tol menuju IKN yang menurut keterangannya progresnya hampir mencapai 80% dan ditargetkan rampung pada Desember.
Ia menambahkan, infrastruktur baru ini dapat memangkas waktu tempuh perjalanan dari Balikpapan ke IKN yang berlangsung 2,5 jam dengan jalan biasa menjadi sekitar 45-50 menit saja.
“Saat ini masih dalam proses pembangunan, jadi Tol Pulau Balang masih buka dan tutup tergantung dari kebutuhan dan occasion tamu-tamu IKN,” tuturnya.
Sementara itu, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tercatat berkontribusi besar bagi sektor pariwisata Provinsi Kalimantan Timur. Hal ini didukung oleh data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim yang menunjukkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara tahun ini melonjak signifikan dibandingkan tahun lalu.
Selama periode Januari-Agustus 2024, BPS mencatat total kunjungan wisnus ke Kalimantan Timur mencapai 7.681.941 perjalanan, meningkat 53% terhadap periode yang sama tahun lalu yang sebesar 5.005.542 Kunjungan pada Bulan April dan Agustus tercatat menyentuh angka lebih dari satu juta kunjungan.
Peningkatan jumlah kunjungan juga terjadi pada wisman, kendati tidak sesignifikan wisnus. Kunjungan wisman ke Kalimantan Timur menurut BPS pada Januari-Agustus 2024 tercatat sebanyak 3.010 perjalanan, naik 15% dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar 2.617.
Di samping itu, tingkat penghunian di kamar (TPK) hotel di Kaltim pada Agustus 2024 bahkan tertinggi kedua di Indonesia, hanya di bawah Bali. Persentasenya mencapai 67,62%, meningkat hampir 9% dari 58,82% pada Agustus 2023. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Yusniar Juliana, menjelaskan bahwa capaian ini didorong oleh multiplier effect (efek berganda) pembangunan IKN.
“Jadi memang secara rata-rata angka TPK di Kaltim ini relatif tinggi. Ini indikasi bahwa peluang kepariwisataan di Kalimantan Timur cukup baik. Dengan adanya posisi kita relatif tinggi di atas rata-rata secara nasional,” imbuhnya, dikutip dari Kaltim Post.
Tidak berhenti sampai di situ, keberadaan IKN juga dianggap menjadi pendorong geliat ekonomi Kalimantan Timur. Pada 2023, pertumbuhan ekonomi di provinsi tersebut tercatat mencapai 5,76% (y-o-y), melampaui rerata nasional yang sebesar 5,05%, sedangkan kuartal III-2024 mencapai 5,52% (y-o-y). Aktivitas konstruksi yang tumbuh seiring dengan pembangunan IKN juga disinyalir turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III-2024 yang sebesar 4,95% tahunan.