Pengangguran di Indonesia masih menjadi masalah yang signifikan dan fokus utama pemerintah dalam upaya membentuk generasi unggul untuk Indonesia 2045. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mendapat tugas dari Presiden Prabowo Subianto untuk mencari solusi persoalan pengangguran.
Kemnaker menegaskan pentingnya kerja sama antar kementerian dan pemangku kepentingan dalam mencari solusi yang efektif. Langkah-langkah seperti peningkatan pelatihan keterampilan dan penciptaan lapangan kerja baru diharapkan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat dan memperkuat ekonomi Indonesia untuk mewujudkan generasi unggul di tahun 2045.
“Kita ditugaskan oleh presiden untuk melaksanakan tugas-tugas yang berorientasi pada rakyat. Pengangguran menjadi narasi besar yang akan kita kawal demi tercapainya kesejahteraan dan masa depan Indonesia,” ungkap Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan dalam pertemuan dengan awak media, di Kantor Kemnaker Jakarta pada Selasa, (22/10) dilansir dari Kompas.
Kemnaker akan mencarikan solusi bagi tenaga kerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Nantinya akan ada kebijakan khusus untuk mengatasi persoalan tersebut.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), per bulan Februari 2024, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7.194.862 jiwa.
Kelompok pendidikan dengan jumlah pengangguran tertinggi berasal dari jenjang SLTA Umum/SLTU (SMA) dengan total 2,1 juta penduduk. Posisi berikutnya diisi oleh penduduk lulusan SLTA Kejuruan/SMK dan SLTP (SMP), dengan masing-masing 1,6 juta dan 1,1 juta pengangguran.
Sementara itu, 3 kelompok pengangguran dengan jumlah terendah adalah kelompok tidak/belum tamat SD, akademi/diploma, dan tidak/belum pernah sekolah. Masing-masing dengan total 394 ribu penduduk, 173 ribu penduduk, dan 13 ribu penduduk.
Baca Juga: Laki-laki Dominasi Tingkat Pengangguran Terbuka RI dalam 4 Tahun Terakhir
