Jawa Tengah punya lima pelabuhan penyedia layanan bongkar muat untuk perdagangan dalam negeri, yakni Pelabuhan Jepara, Tegal, Karimunjawa, Tanjung Emas di Semarang, dan Tanjung Intan di Cilacap. Data terkait jumlah muat komoditas nonmigas satuan ton pada pelabuhan di provinsi ini mengungkap fakta menarik.
Data mengenai perkembangan transportasi Jawa Tengah yang dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mengungkap kondisi fluktuatif jumlah arus barang antar pulau untuk komoditas nonmigas di pelabuhan provinsi tersebut. Pada Januari hingga April 2024, terjadi penurunan dan kenaikan signifikan pada jumlah muat barang nonmigas.
Bulan Januari dibuka dengan penurunan jumlah muat komoditas tersebut. Sebanyak 5.965 ton barang nonmigas dimuat pada Desember 2023, sedangkan jumlah muat pada Januari 2024 hanya mencapai 192 ton. Penurunan dratis sebesar 96,78% pun terjadi pada periode ini.
Dari lima pelabuhan, hanya Pelabuhan Jepara dan Karimunjawa yang memuat barang nonmigas pada Januari 2024. Sejumlah 148 ton barang nonmigas dimuat di Jepara dan 44 ton di Karimunjawa. Tiga pelabuan lain di Jawa Tengah tidak memiliki catatan jumlah muat barang nonmigas.
Menariknya, lonjakan jumlah muat komoditas ini terjadi pada Februari 2024 untuk perdagangan domestik yang dilayani pelabuhan di Jawa Tengah. Kenaikan mencapai 1.200% persen, sehingga total muat nonmigas di bulan itu tercatat sebanyak 2.496 ton.
Jumlah pelabuhan di Jawa Tengah yang melakukan muat barang nonmigas juga bertambah jadi tiga pelabuhan. Sebesar 102 ton dimuat di Pelabuhan Jepara, 56 ton di Karimunjawa, dan paling banyak 2.338 ton di Tanjung Emas.
Kenaikan jumlah muat barang nonmigas di pelabuhan Jawa Tengah kembali terjadi pada Maret 2024, dengan total 4.592 ton barang nonmigas berhasil dimuat. Dibandingkan bulan sebelumnya, maka angka ini naik 83,97%.
Sejumlah tiga pelabuhan melakukan muat barang nonmigas untuk perdagangan dalam negeri pada Maret, dengan distribusi jumlah muat 211 ton di Pelabuhan Jepara, 46 ton di Karimunjawa, dan terbanyak 4.335 ton di Tanjung Emas.
Terakhir, jumlah muat barang nonmigas antar pulau pada April 2024 menyentuh 3.132 ton. Penurunan sebanyak 31,79% terjadi jika dibandingkan bulan sebelumnya, sementara jadi jumlah penurunan tersedikit tahun ini.
Dari lima pelabuhan, hanya tiga yang memuat barang nonmigas, yakni Pelabuhan Jepara, Karimunjawa, dan Tanjung Emas. Secara berurutan, jumlah muatnya adalah 147 ton, 49 ton, dan 2.936 ton.
Data tersebut mengungkap bahwa Pelabuhan Tegal dan Tanjung Intan sama sekali tak melakukan muat barang nonmigas untuk perdagangan domestik. Di antara tiga pelabuhan yang memuat komoditas tersebut, Pelabuhan Tanjung Emas memimpin dengan jumlah muat satuan ton terbanyak dibandingkan dua pelabuhan lainnya dari Januari hingga April 2024.