Sebagai wilayah yang negara-negaranya identik dengan dunia maritim, ASEAN terus membenahi infrastruktur kelautannya agar mampu menjadi wilayah dengan perputaran transportasi laut yang baik. Hal ini juga didukung dengan lokasi ASEAN yang strategis diapit dua samudera besar dan dua benua. Sebagian besar arus pelayaran juga dipastikan melewati wilayah ASEAN, menjadikan ASEAN pemain utama dalam dunia kelautan dunia.
Fakta tadi juga membuat negara-negara ASEAN kerapkali terbilang masif dalam membangun berbagai pelabuhan internasional. Pembangunan ini dianggap penting untuk meningkatkan arus mobilitas internasional yang dapat berkontribusi dalam pendapatan negara.
ASEAN pada tahun 2022 merilis data mengenai Number of International Ports. Dalam data tersebut, negara Filipina menjadi peringkat pertama dalam pelabuhan internasional terbanyak. Negara yang berbahasa Tagalog ini memiliki setidaknya 305 pelabuhan internasional, satu-satunya negara dalam data tersebut yang memiliki ratusan pelabuhan internasional.
Posisi kedua yang menyusul Filipina adalah Indonesia, dengan jumlah pelabuhan internasional sebanyak 28 buah. Hal ini masih menjadi pekerjaan rumah besar Indonesia untuk memperbanyak jumlah pelabuhan internasional, mengingat potensi dan ceruk pasar dunia kelautan di Indonesia sangat potensial.
Selanjutnya, terdapat negeri jiran Malaysia yang menduduki peringkat ketiga dengan total 15 pelabuhan internasional. Negara-negara ASEAN selanjutnya seperti Thailand, Kamboja, dan Singapura masing-masing memiliki jumlah pelabuhan internasional sebanyak 7, 2, dan 1 pelabuhan internasional.
