Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan bahwa prevalensi penyakit jantung di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 0,85% berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023. Survei ini merupakan lanjutan dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan pada 2018.
SKI 2023 memberikan gambaran terkini mengenai kondisi kesehatan masyarakat Indonesia, khususnya terkait penyakit jantung. Penyakit jantung sendiri menjadi salah satu penyebab utama kematian di Indonesia, sehingga data prevalensi ini menjadi informasi vital bagi pemerintah dan pemangku kepentingan di bidang kesehatan.
Prevalensi penyakit jantung tertinggi ditemukan pada kelompok aparatur negara, yaitu pegawai negeri sipil (PNS), anggota TNI, Polri, serta pegawai BUMN dan BUMD, dengan angka mencapai 2,04%. Kelompok kedua dengan prevalensi tinggi adalah mereka yang tidak bekerja, dengan angka 1,42%.
Sementara itu, prevalensi penyakit jantung juga cukup tinggi pada kelompok wiraswasta (1,05%), buruh kecil/sopir/pekerja rumah tangga (0,90%), serta petani/buruh tani (0,86%). Prevalensi lebih rendah ditemukan pada pegawai swasta (0,68%) dan nelayan (0,36%).
Prevalensi penyakit jantung juga terdeteksi pada anak-anak sekolah, dengan angka 0,12%. Sementara itu, prevalensi pada pekerjaan lainnya tercatat 1,66%.
Pengumpulan data SKI 2023 dilakukan melalui wawancara, pengukuran, dan pemeriksaan medis. Sebagian besar (75%) indikator kesehatan utama yang telah dikumpulkan pada 2007, 2013, dan 2018 diukur kembali pada 2023 dengan penambahan indikator baru.
Pendekatan komprehensif ini menjadi kunci keberhasilan SKI 2023 dalam memberikan gambaran yang lebih lengkap dan akurat mengenai kondisi kesehatan masyarakat Indonesia saat ini.
Melalui wawancara, tim survei dapat menggali informasi terkait riwayat penyakit, perilaku, serta akses dan pemanfaatan layanan kesehatan oleh responden. Sementara itu, pengukuran dan pemeriksaan medis memungkinkan pengumpulan data objektif mengenai status kesehatan, seperti tekanan darah, kadar gula darah, dan lain-lain.
Baca Juga: 10 Provinsi dengan Prevalensi Penyakit Jantung Tertinggi