Dalam beberapa tahun terakhir, pendidikan menengah di Indonesia terus mengalami perkembangan. Di Indonesia, terdapat dua jalur utama yang tersedia bagi siswa setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah pertama, yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat sedikit perbedaan dalam jumlah SMA dan SMK di Indonesia.
SMK yang fokus pada pengembangan keterampilan vokasi dan kejuruan, jumlahnya lebih sedikit dibandingkan SMA. Pada tahun 2023, jumlah SMK di Indonesia mencapai 14.252. Lebih rinci, 3.739 di antaranya merupakan SMK negeri sedangkan 10.513 lainnya SMK swasta.
Untuk jumlah siswa, per 2023 ada 5.059.603 siswa yang mengenyam pendidikan di bangku SMK. Dari jumlah itu, 2.412.776 di antaranya merupakan siswa SMK negeri sedangkan 2.646.827 lainnya dari SMK swasta.
Untuk jumlah tenaga pendidiknya sendiri, total terdapat 339.715 guru yang mengajar di SMK pada 2023. Meskipun jumlah sekolah dan siswa di SMK negeri lebih sedikit, jumlah guru yang mengajar di SMK negeri lebih banyak, yakni sekitar 170.310 guru. Di sisi lain, jumlah guru SMK swasta hanya sebanyak 169.405.
Sementara itu, jumlah sekolah, guru, hingga siswa di SMA lebih banyak dibandingkan dengan SMK. Menurut data BPS, tercatat ada 14.445 SMA di Indonesia pada 2023 dengan rincian 7.049 SMA negeri dan 7.396 SMA swasta.
Jumlah siswa yang menempuh pendidikan di SMA sendiri sebanyak 5.310.433 siswa. Jumlah siswa SMA negeri lebih dominan, yakni sebanyak 3.916.907 siswa. Sementara itu, total siswa di SMA swasta sebanyak 1.393.526 siswa.
Untuk jumlah guru, total terdapat 355.147 guru yang mengajar di SMA pada 2023. Dari jumlah itu, guru yang mengajar di SMA negeri jauh lebih banyak dibanding SMA swasta. Di SMA negeri sendiri terdapat 256.065 guru sedangkan di SMA swasta hanya sebanyak 99.082 guru.
Baca Juga: 10 Provinsi dengan Jumlah SMA Terbanyak di Indonesia 2023
