Berdasarkan laporan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) 2022, skor Programme for International Student Assessment (PISA) mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan skor asesmen pada 2018.
Skor literasi membaca Indonesia pada 2022 adalah sebesar 359, turun 12 poin dibandingkan pada 2018. Pada literasi matematika, skor PISA 2018 Indonesia adalah sebesar 379 dan mengalami penurunan menjadi 366 pada 2022. Sementara itu, pada literasi sains PISA 2018 skor Indonesia adalah 396, kemudian turun menjadi 383 pada 2022.
Pada konteks global, rata-rata skor PISA 2022 di negara-negara lain juga mengalami penurunan. Hal ini dipengaruhi pandemi Covid-19 yang menyebabkan ketertinggalan pembelajaran atau learning loss.
Meskipun skor PISA Indonesia pada 2022 mengalami penurunan, tetapi peringkatnya tampak meningkat dibandingkan pada 2018. Peningkatan peringkat ini terjadi karena rata-rata penurunan skor PISA Indonesia lebih rendah dibandingkan nilai rata-rata penurunan global.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, memandang ini sebagai keberhasilan sistem pendidikan Indonesia dalam mengatasi learning loss akibat pandemi Covid-19.
“Bantuan kuota internet diberikan pada lebih dari 25 juta murid dan 1,7 juta guru agar dapat mengakses materi dan melaksanakan pembelajaran secara daring,” jelas Nadiem Makarim terkait penanganan learning loss saat pandemi pada perilisan hasil PISA 2022, Selasa (5/12).
Peringkat PISA Indonesia pada kategori literasi membaca dan literasi matematika naik 5 posisi dibandingkan pada 2018. Sementara itu, pada literasi sains Indonesia naik 6 posisi dari sebelumnya.
Selain program bantuan kuota internet untuk memfasilitasi kegiatan belajar mengajar saat pandemi, faktor lain yang memengaruhi peningkatan peringkat PISA Indonesia antara lain, pelatihan guru melalui platform Merdeka Mengajar, materi pembelajaran hibrida dan daring, hingga pelaksanaan Kurikulum Darurat.
