Penjualan mobil listrik (EV) semakin meningkat, dan tren ini diperkirakan akan terus berlanjut dalam beberapa tahun ke depan. Pada tahun 2020, penjualan mobil listrik menyumbang 4,2% dari penjualan mobil global, naik dari 2,5% pada tahun 2019, meskipun pandemi COVID-19. Peningkatan penjualan ini sebagian besar disebabkan oleh insentif dan kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dan mempromosikan transportasi yang berkelanjutan. Namun, untuk mencapai Skenario Nol Emisi pada tahun 2050 diperlukan peningkatan yang lebih tinggi dari mobil listrik di seluruh dunia, diperkirakan antara 50% hingga 100% pada tahun 2050.
Untuk mencapai tujuan ini, produsen mobil perlu meningkatkan produksi mobil listrik dan membuatnya lebih terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat umum. Hal ini memerlukan investasi yang signifikan dalam penelitian dan pengembangan, kapasitas manufaktur, dan infrastruktur pengisian daya. Pemerintah juga dapat memainkan peran penting dalam mendorong adopsi mobil listrik dengan menawarkan potongan pajak, subsidi, dan manfaat lainnya kepada pembeli mobil listrik.
Selain mengurangi emisi karbon, peningkatan penjualan mobil listrik juga dapat memiliki manfaat ekonomi yang signifikan, seperti mengurangi ketergantungan pada minyak luar negeri dan menciptakan lapangan kerja baru di industri mobil listrik. Hal ini juga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat dengan mengurangi polusi udara dan risiko kesehatan yang terkait.
Secara keseluruhan, peningkatan penjualan mobil listrik adalah langkah positif menuju pencapaian sistem transportasi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Namun, lebih banyak yang perlu dilakukan untuk mempercepat tren ini dan mencapai Skenario Nol Emisi pada tahun 2050.
