Produksi Minyak Bumi Indonesia Terus Turun, Ini Data 2019-2023

Produksi minyak bumi RI disebut melemah karena sumur minyak sudah tua sehingga rasio air lebih besar dari minyak.

Produksi Minyak Bumi RI 2019-2023

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)
GoodStats

Minyak bumi merupakan salah satu sumber daya alam yang banyak ditemukan di Indonesia dan memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan. Dari bahan bakar kendaraan hingga kebutuhan industri, minyak bumi menjadi komoditas strategis yang mendukung aktivitas sehari-hari.

Di Indonesia, minyak bumi biasanya diolah menjadi berbagai produk, seperti bensin untuk kendaraan, LPG untuk kebutuhan rumah tangga, solar untuk transportasi, serta minyak tanah sebagai bahan bakar alternatif.

Tak hanya itu, minyak bumi juga dimanfaatkan dalam industri infrastruktur sebagai bahan baku aspal, avtur untuk bahan bakar pesawat komersial, avgas untuk pesawat tempur dan mobil balap, hingga parafin yang digunakan dalam industri furnitur serta campuran produk kecantikan.

Namun, di balik perannya yang krusial, produksi minyak bumi di Indonesia justru menunjukkan tren menurun dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi minyak mentah nasional terus mengalami penurunan sejak 2019 hingga 2023.

Pada 2019, produksi minyak bumi Indonesia masih mencapai 273,5 juta barel. Angka ini kemudian turun menjadi 259,2 juta barel pada 2020, lalu semakin menyusut menjadi 240,3 juta barel di tahun berikutnya. Tren penurunan ini terus berlanjut dengan produksi 223,5 juta barel pada 2022, hingga akhirnya turun lagi menjadi 221,1 juta barel pada 2023.

Sementara itu, data untuk tahun 2024 dan 2025 hingga kini belum dirilis oleh BPS. Namun, jika tren penurunan ini terus berlanjut, Indonesia berisiko semakin bergantung pada impor energi. Kondisi ini tentu berdampak pada ketahanan energi nasional serta kebijakan ekonomi di masa mendatang.

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) periode 2019-2024, Arifin Tasrif, pernah menjelaskan biang kerok melemahnya produksi minyak bumi di Indonesia. Ia menyebut sumur minyak di Indonesia sudah tua sehingga rasio air lebih banyak ketimbang minyak saat produksi.

"Jadi memang kan sumur kita juga sudah tua ya memang sumurnya memang umur. Kan minyak itu semakin lama dipompa kan akan semakin dalam, kemudian campurannya juga sama air makin banyak. Jadi yang dipompa dulunya hasil minyak 10 liter, 9 liternya minyak, kalau sekarang sudah sekian puluh tahun sudah setengah liter minyak setengah liter air," jelas Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Senin (6/11/2023).

Baca Juga: 10 Negara dengan Konsumsi Minyak Harian Tertinggi

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook