Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data sementara terkait luas panen dan produksi padi di Indonesia untuk tahun 2024. Berdasarkan Berita Resmi Statistik No. 74/10/Th. XXVII yang dikeluarkan pada 15 Oktober 2024 tersebut, total produksi padi nasional tahun 2024 diperkirakan mencapai 52,66 juta ton Gabah Kering Giling (GKG).
Data yang dirilis BPS memperlihatkan fluktuasi produksi padi sepanjang tahun 2024. Puncak produksi terjadi pada bulan April dengan 9,34 juta ton GKG, sementara produksi terendah tercatat pada Januari dengan 1,52 juta ton GKG. Luas panen tertinggi juga terjadi pada April, mencapai 2,41 juta hektare. Sebaliknya, luas panen terendah ada di bulan Desember dengan 0,38 juta hektare.
Meski demikian, BPS menekankan bahwa angka-angka pada bulan Oktober hingga Desember 2024 masih berupa proyeksi dan dapat mengalami penyesuaian. Data ini menjadi indikator penting bagi pemerintah dalam merencanakan kebijakan pangan nasional, termasuk strategi swasembada beras dan ketahanan pangan.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan adanya potensi penurunan produksi beras sebesar 760.000 ton di tahun 2024.
"Produksi beras untuk konsumsi pangan penduduk tahun 2024 diperkirakan mencapai 30,34 juta ton, atau mengalami penurunan 0,76 juta ton dari tahun lalu," ujar Amalia, mengutip CNBC Indonesia.
Pemerintah juga masih terus mendorong program intensifikasi pertanian untuk meningkatkan produktivitas lahan yang ada.
"Kami fokus pada peningkatan produktivitas melalui penggunaan teknologi pertanian modern dan perbaikan infrastruktur irigasi," tutur Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam sebuah pernyataan pers, mengutip CNBC Indonesia.
Meskipun ada tantangan, data BPS ini memberikan gambaran yang cukup positif terkait produksi padi nasional. Tetap diperlukan upaya berkelanjutan dari berbagai pihak untuk memastikan ketahanan pangan Indonesia di masa depan.
Baca Juga: Provinsi dengan Produksi Padi Tertinggi 2023
