Survei terbaru Jakpat mengungkapkan bahwa Gen Z dan Milenial paling minat terhadap kegiatan yang mencakup mental development dalam bidang pengembangan diri (self-development), dengan sebanyak 66% orang tertarik dengan kegiatan ini.
Gen Z lebih tertarik pada lingkup pengembangan sosial, yang berfokus pada komunikasi, sementara Milenial memprioritaskan pengembangan spiritual, yang berpusat pada diri sendiri.
Ditemukan juga bahwa mayoritas publik Indonesia memilih meningkatkan ibadah sebagai cara mengembangkan diri. Total 61% responden memilih dan menjadikannya di posisi pertama, dengan proporsi 58% pria dan 66% wanita.
Posisi kedua ditempati oleh kegiatan melatih bersyukur dengan 56% responden (54% pria dan 58% wanita). Cara ini juga mencakup pengembangan diri seseorang secara mental, sehingga menjadi pribadi yang lebih kokoh sekaligus rendah hati.
Lebih lanjut, hidup rapi dan tertib (51%) menempati posisi ketiga, diikuti oleh upaya lain seperti cukup tidur (46%), berolahraga teratur (45%), dan mengonsumsi makanan bergizi (42%) juga banyak diterapkan.
Selain itu, aktivitas sosial seperti networking (41%), mengikuti kursus (41%), belajar mandiri melalui media digital (39%), melakukan pekerjaan sampingan (37%) turut menjadi pilihan sebagai upaya self-development.
Temuan ini menunjukkan bahwa pengembangan diri bagi generasi saat ini tidak hanya terpaku pada keterampilan profesional, tetapi juga mencakup aspek spiritual, kebiasaan hidup sehat, dan keseimbangan hidup. Hal ini mencerminkan perubahan pola pikir generasi muda yang semakin sadar akan pentingnya pengembangan diri secara menyeluruh.
Sementara itu, demografi penelitian ini mencakup 1.549 responden dengan metode survei online, dengan latar ekonomi mayoritas kelas menengah (60%) yang berasal dari seluruh Indonesia terutama Pulau Jawa (53%). Proporsi responden juga terbagi menjadi Gen Z (48%) dan Milenial (52%), dari beragam profesi.
Baca Juga: Populix: Gen Z Masih Peduli Kesehatan dan Rutin Olahraga.
