Simak Penurunan Angka Kelaparan Global 2024

Pada 2024, Global Hunger Index (GHI) mencatat adanya penurunan angka kelaparan global menjadi 18,3.

Indeks Kelaparan Global 2000-2024

Ukuran Fon: 12px16px14px

Pada tahun 2024, Global Hunger Index (GHI) mencatat adanya penurunan angka kelaparan global. Meskipun kurang signifikan, angka tersebut berhasil turun dari 18,8 pada 2016 menjadi 18,3 pada 2024. Secara global, kelaparan masih terjadi di berbagai negara Afrika dan Asia Selatan. Beberapa negara seperti Somalia, Yaman, Chad, dan Madagaskar menjadi negara dengan angka GHI tertinggi tahun 2024.

Global Hunger Index mengelompokkan angka kelaparan di dunia dalam empat kategori, yakni rendah, sedang, serius, mengkhawatirkan, dan sangat mengkhawatirkan. Kategori ini didasarkan pada empat faktor, antara lain: 

  1. Angka kekurangan gizi yang mencerminkan kurangnya asupan kalori pada populasi suatu negara.
  2. Angka stunting pada anak atau jumlah anak di bawah liba tahun dengan tinggi badan yang lebih rendah dari usianya. Angka ini menunjukkan bahwa anak tersebut mengalami kekurangan gizi kronis.
  3. Persentase anak di bawah usia lima tahun dengan berat badan yang lebih rendah dibandingkan badannya. Persentase ini mencerminkan bahwa anak tersebut mengalami kekurangan gizi akut.
  4. Jumlah kematian anak yang meninggal sebelum ulang tahun kelima mereka. Faktor ini mencerminkan adanya kolaborasi yang fatal antara kurangnya pemenuhan gizi dan kondisi lingkungan yang tidak sehat. 

Dalam laporan GHI 2024, tercatat ada enam negara dalam kategori ‘mengkhawatirkan’ yang perlu memerlukan perhatian khusus dan 36 negara yang mendapat kategori ‘serius’. Di sisi lain, terdapat kemajuan di beberapa negara seperti Bangladesh, Mozambik, Nepal, Somalia, dan Togo dalam menghadapi kondisi kelaparan di negaranya.

Negara-negara tersebut berhasil menekan angka kelaparan dengan beberapa kebijakan dan bantuan internasional, sehingga sebagian naik ke kategori rendah, sedang, dan mengkhawatirkan–dari kategori ‘sangat mengkhawatirkan’ untuk negara Somalia.

Sebagai negara dengan indeks tertinggi, Somalia menghadapi serangkaian tantangan untuk menekan angka kelaparan di negaranya. Hal ini meliputi konflik horizontal yang terus berlangsung, kondisi iklim yang memburuk, sehingga kegiatan ekonomi maupun pertanian di negara tersebut tidak dapat berlangsung secara maksimal. Akibatnya, sekitar 51,3% masyarakat Somalia mengalami kelaparan.

Selain itu, negara-negara di Asia Selatan juga menghadapi kondisi kelaparan yang cukup signifikan. Afghanistan, India, dan Pakistan terus mengalami konflik ekonomi, inflasi, bencana alam, dan perang yang masih berlangsung (Afghanistan). Akibatnya, negara-negara tersebut menyumbang kurang lebih 40% angka kelaparan global.

Konflik berkepanjangan dan kondisi sosial-politik yang bergejolak juga mengakibatkan peningkatan angka kelaparan di beberapa negara Asia Barat dan Afrika Utara. Yaman, Gaza, dan Suriah terus menjadi negara dengan angka kelaparan yang tinggi. Bahkan Suriah mengalami peningkatan skor GHI paling tajam sejak tahun 2000. 

Baca Juga: 5 Negara dengan Tingkat Kelaparan Tertinggi, Mayoritas dari Afrika

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook