Warga Indonesia Bakal Alokasikan THR 2025 untuk Tabungan Pribadi

Akibat kkondisi politik dan ekonomi dalam negeri, 58% responden lebih memilih untuk menabung THR mereka dibanding dibelanjakan.

Rencana Alokasi Pengeluaran THR Warga Indonesia 2025

Sumber: YouGov
GoodStats

Tradisi pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi momen yang ditunggu oleh para pekerja di Indonesia menjelang perayaan Idulfitri. Tunjangan tersebut juga menjadi kunci yang mendorong daya beli masyarakat pada masa lebaran ini.

Meski begitu, tahun ini, tidak semua orang berencana mengalokasikan THR mereka untuk kesenangan selama perayaan semata, melainkan juga memprioritaskan kesejahteraan diri di masa depan dengan cara menabung di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti.

Survei yang dikeluarkan oleh YouGov berjudul Ramadan 2025 – How Indonesians plan to spend and give this festive season, menunjukkan bahwa hampir 6 dari 10 masyarakat Indonesia (58% responden) lebih memilih untuk menyisihkan THR mereka sebagai tabungan. Adapun belanja menjadi pilihan kedua dengan perolehan 55%. Sementara donasi atau zakat menyusul di urutan ketiga.

Survei ini memaparkan bahwa tabungan telah menjadi prioritas utama bagi masyarakat dalam menyalurkan THR mereka. Meski begitu, sebagian masyarakat juga tidak ingin melewatkan kebahagian menjelang perayaan Idulfitri dengan berbelanja barang-barang baru seperti baju lebaran dan tetap berkomitmen untuk melaksanakan zakat di bulan Ramadan sebagai bentuk dari kewajiban yang harus diamalkan.

Jika dibandingkan dengan survei YouGov di tahun 2024, prioritas pengalokasian THR tidak jauh berbeda. Sebanyak 58% responden mengarahkan THR untuk tabungan dan zakat, 55% digunakan untuk berbelanja. Terdapat perbedaan tipis, di mana tabungan dan zakat memperoleh nilai yang seimbang di posisi pertama, sehingga selain fokus menabung, warga Muslim di Indonesia tetap memiliki semangat untuk berzakat dalam rangka berbagi kebaikan di bulan Ramadan.

Alokasi THR untuk simpanan pribadi jangka panjang juga menjadi antisipasi yang disiapkan oleh masyarakat sebagai dampak dari sejumlah gejolak ekonomi dan politik saat ini. Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance Esther Sri Astuti menyampaikan, menjelang Ramadan dan Idulfitri 2025 tren konsumsi masyarakat akan berubah. Hal ini dipengaruhi oleh faktor politik dan ekonomi yang baru-baru ini terjadi di Indonesia. Terlebih berkurangnya jumlah kelas menengah juga membuat daya beli masyarakat menjadi turun.

“Nanti ketika lebaran pun tetap akan ramai, tapi masyarakat akan menyesuaikan dengan kantong. Mereka akan tetap mudik, dan lain sebagainya, tapi ada cara sendiri untuk berlebaran dan menyambut bulan Ramadan,” kata Esther pada Kamis (27/2/2025), mengutip Antara.

Baca Juga: Kue Kering Jadi Hampers Favorit Ramadan 2025

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook