Air Quality Index (AQI) adalah sistem pengukuran yang digunakan untuk menunjukkan kualitas udara secara global. Penilaian tingkat polusi udara didasarkan pada konsentrasi PM2.5, PM10, karbon monoksida, sulfur dioksida, dan nitrogen dioksida. Dengan menggunakan indeks ini, tingkat polusi di setiap negara dapat saling dibandingkan.
Skor AQI berkisar dari 0-700 dengan nilai yang lebih rendah menunjukkan kualitas udara yang lebih baik. Adapun klasifikasi pembagian skornya adalah sebagai berikut.
- Skor 0-50 masuk kategori baik
- Skor 51-100 masuk kategori sedang
- Skor 101-150 masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif
- Skor 151-200 masuk kategori tidak sehat bagi semua orang
- Skor 201-300 masuk kategori sangat tidak sehat
- Skor 301-700 masuk kategori berbahaya
Dengan demikian, semakin tinggi skor AQI, maka semakin buruk kualitas udara, sehingga berdampak buruk bagi kesehatan. AQI yang memungkinkan masyarakat untuk mengantisipasi dan melindungi diri saat kualitas udara memburuk.
Adapun kota dengan kualitas udara terburuk dipegang oleh Lahore di Pakistan dengan AQI sebesar 479 per 11 November 2024, masuk kategori berbahaya. Skor AQI untuk kota satu ini terpantau tinggi sepanjang tahun, konsisten berada di kategori berbahaya.
Delhi di India ada di posisi kedua dengan AQI sebesar 297, tercatat mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir. Masih dari India, Mumbai duduk di peringkat ketiga kota dengan tingkat polusi udara terburuk dengan skor 186.
Adapun tempat keempat diisi oleh Tashkent, Uzbekistan dengan skor AQI sebesar 182. Cairo di Mesir menutup posisi 5 besar dengan skor 174.
Data dari AQI ini menunjukkan gambaran kualitas udara di beberapa kota besar di dunia, yang masih menggarisbawahi betapa seriusnya masalah polusi udara dalam banyak kota. Polusi udara tetap menjadi ancaman yang signifikan di dunia. Oleh karena itu, perlu perhatian dan aksi bersama dari berbagai pihak untuk mengatasinya.
Baca Juga: Negara dengan Rasio Dokter Tertinggi di Dunia 2023
