Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) mengungkapkan terdapat sekitar 1,56 triliun barel cadangan minyak mentah di dunia pada tahun 2022. Adapun sekitar 55,7% atau setara dengan 871,6 miliar barel berasal dari wilayah Timur Tengah, terutama di Arab Saudi, Iran, dan Irak. Volume cadangan minyak mentah sisanya tersebar di wilayah Amerika, Afrika, Eurasia, Asia, Eropa, hingga Australia.
Apabila dilihat dari negaranya, maka OPEC menetapkan Venezuela sebagai negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia. Negara tersebut merupakan rumah bagi 303,22 miliar barel minyak mentah. Arab Saudi berada di urutan kedua dengan total cadangan minyak mentah sebesar 267,19 miliar barel.
Adapun Iran merupakan negara dengan cadangan minyak mentah terbesar ketiga di dunia. Negara tersebut memiliki 208,6 miliar barel minyak. Nilai tersebut setara dengan 13,3% dari total cadangan minyak mentah secara global. Tidak hanya itu, OPEC juga menyebutkan bahwa Iran merupakan salah satu produsen minyak terbesar di dunia. Pada tahun 2022, Iran mampu memproduksi sekitar 2,55 juta barel minyak per hari, menjadikannya produsen minyak terbesar ke-9 di dunia.
Mengingat Iran merupakan salah satu tokoh penting dalam pasar minyak global, konflik antara Iran dengan Israel yang baru-baru ini meletus mengakibatkan harga minyak dunia berisiko naik. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji turut menyuarakan kekhawatirannya.
"Menurut kami (harga minyak bisa naik) sekitar US$5-10 per barel. Untuk naik ke US$100 per barel juga bisa terjadi," tutur Tutuka, Selasa (16/4/2024), melansir Katadata.
