Pada tahun 2021, ekspor furnitur dunia dikuasai oleh Tiongkok, dengan pangsa pasar lebih dari 30%. Angka tersebut berbeda jauh dengan Vietnam yang duduk di posisi kedua dengan pangsa pasar sebesar 8,4%, lagi-lagi menunjukkan besarnya pengaruh Tiongkok dalam industri furnitur.
Polandia duduk di urutan ketiga dengan 6,83%, sedangkan Jerman menyusul tipis di peringkat keempat dengan pangsa pasar sebesar 6,77%. Italia berada di urutan kelima dengan 6,1%.
Menghimpun Data Trademap, Indonesia sendiri berada di urutan ke-17 dengan pangsa pasar sebesar 1,19%. Indonesia harus tunduk atas Malaysia yang berada di posisi ke-12 dengan pangsa pasar sebesar 1,44%.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengakui kemampuan Indonesia dalam menghasilkan bahan baku furnitur yang melimpah, meski sayangnya, hal itu belum dibarengi dengan kemampuan untuk bisa bersaing di industri furnitur global. Dengan adanya perang dagang antara AS dan Tiongkok serta bertambahnya Free Trade Agreement, diharapkan peluang ekspor furnitur dari tanah air bisa terus meningkat hingga turut membuka pasar baru.