Dalam publikasi Statistik Migrasi Indonesia 2020 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk migrasi seumur hidup adalah mereka yang provinsi / negara tempat lahirnya berbeda dari provinsi / tempat tinggal sekarang. Terkhusus data ini, migran seumur hidup artinya mereka lahir di negara selain Indonesia, kemudian saat ini bertempat tinggal di Indonesia.
Hasil survei Long Form Sensus Penduduk 2020 (LF SP2020) BPS menunjukkan bahwa Malaysia merupakan negara tempat lahir penduduk migran seumur hidup Indonesia terbanyak. Migran seumur hidup asal Malaysia tercatat mencapai 82.204 jiwa, dengan proporsi yang cukup seimbang antara laki-laki (40.970 jiwa) dan perempuannya (41.234 jiwa).
Menyusul setelahnya adalah Timor-Leste dengan migran seumur hidup sebanyak 72.600 jiwa, sekitar 52,3% di antaranya laki-laki, sedangkan sisanya adalah perempuan. Migran seumur hidup yang bertempat lahir di Arab Saudi menempati posisi ketiga dengan sebanyak 10.584 jiwa.
Mereka yang lahir di Tiongkok kemudian migrasi seumur hidup ke Indonesia adalah sebanyak 4.392 jiwa. Jika dibandingkan, migran perempuan seumur hidup asal Tiongkok persentasenya lebih banyak (56,9%) dibanding dengan migran laki-laki.
Berbanding terbalik dengan Tiongkok, migran seumur hidup asal Australia dan Amerika Serikat cenderung didominasi laki-laki. Dengan jumlah migran masing-masing 3.463 dan 3.219 jiwa, sekitar 53% di antaranya adalah laki-laki.
Masih di sekitar jumlah migran seumur hidup sebanyak 3.000-an jiwa, Singapura dan Jepang menempati urutan 7 dan 8 sebagai 10 besar negara tempat lahir para migran. Sementara migran seumur hidup asal Filipina dan Korea Selatan menjadi penutup peringkat ini, dengan masing-masingnya berjumlah 2.278 dan 2.051 jiwa.
