Berdasarkan data Forbes Real Time Billionaires per Selasa (29/10/24), terdapat 37 triliuner Indonesia yang berhasil masuk daftar orang terkaya di dunia. Para hartawan tersebut sebagian besar berkecimpung di dunia pertambangan dan perbankan.
Posisi puncak orang terkaya di Indonesia masih diraih Prajogo Pangestu. Kekayaan bersihnya tercatat mencapai US$51,7 miliar atau setara dengan Rp814,32 triliun, dengan asumsi Rp15.751/US$, menempatkannya di urutan ke-26 global. Kekayaan pria yang kini genap berusia 80 tahun ini bersumber dari perusahaan petrokimia PT Barito Pacific.
Hartono bersaudara, Robert Budi Hartono dan Michael Hartono bertengger di posisi berikutnya. Robert Budi Hartono mencatatkan kekayaan bersih senilai US$26,8 miliar atau sekitar Rp422,12 triliun, mengantarkannya ke posisi 72 global.
Sementara itu, Michael Hartono duduk lima peringkat lebih rendah dari sang adik dengan kekayaan bersih mencapai US$25,7 miliar atau setara Rp404,8 triliun. Kekayaan kakak-adik Hartono tidak hanya bersumber dari Djarum saja, tetapi juga kepemilikan saham di PT Bank Central Asia Tbk.
Peringkat keempat diduduki Low Tuck Kwong, pendiri perusahaan tambang batu bara PT Bayan Resources. Pria berusia 76 tahun ini berada di urutan 81 dunia dengan harta sebesar US$24,1 miliar atau sekitar Rp379,59 triliun.
Terpaut cukup jauh, Sri Prakash Lohia mengakhiri lima besar dengan kekayaan bersih sebesar US$8,4 miliar atau senilai Rp132,3 triliun. Pria keturunan India ini merupakan pendiri perusahaan tekstil dan petrokimia, yaitu PT Indo-Rama Synthetics dan PT Indorama Corporation.
Adapun sepuluh besar orang terkaya di Indonesia secara berurutan dilanjutkan oleh Agoes Projosasmito (US$6,8 miliar), Tahir & Keluarga (US$6,1 miliar), Chairul Tanjung (US$5,2 miliar), Djoko Susanto (US$5,1 miliar), dan Lim Hariyanto Wijaya Sarwono (US$4,2 miliar).
Sementara itu, orang terkaya di dunia saat ini masih dipegang oleh Elon Musk dengan total kekayaan bersih mencapai US$268.9 miliar. Larry Ellison dan Jeff Bezos menyusul, masing-masing mengantongi kekayaan sebesar US$211,0 miliar dan US$207,3 miliar.
Sebagai tambahan informasi, pemeringkatan hartawan global oleh Forbes dilakukan dengan melacak nilai kepemilikan publik individu yang diperbarui setiap lima menit ketika pasar saham dibuka.
Kekayaan individu yang secara signifikan terkait dengan perusahaan swasta akan diperbarui sekali sehari. Apabila seseorang memegang saham di perusahaan swasta yang menyumbang 20% atau lebih dari kekayaan bersihnya, nilai perusahaan akan disesuaikan sesuai dengan indeks pasar khusus industri atau wilayah yang disediakan oleh mitra Forbes di FactSet Research Systems.
Baca Juga: Orang Kaya di Indonesia Akan Bertambah 32% pada 2028
