UBS dalam laporannya yang berjudul Global Wealth Report 2024 memprediksi bahwa kekayaan per orang dewasa akan terus tumbuh hingga 2028. Dalam empat tahun ke depan, jumlah penduduk dengan kekayaan lebih dari US$1 juta atau ekuivalen dengan Rp15,4 miliar akan bertambah hingga 50%. Kondisi ini akan terjadi di 52 negara di antara 56 negara yang dieksplorasi, termasuk Indonesia.
UBS menuturkan bahwa salah satu alasan di balik meningkatnya jumlah orang kaya di berbagai negara adalah kinerja pasar keuangan yang menunjukkan tren positif. Pertumbuhan ekonomi yang stabil beberapa tahun ke belakang diproyeksikan akan tetap terjadi di masa depan.
Taiwan menjadi negara dengan peningkatan jumlah miliarder paling banyak. Pada 2023, tercatat ada sekitar 788,8 ribu orang kaya di negara tersebut. Jumlahnya diprediksi bertambah 47% atau menjadi 1,1 juta orang pada 2028. UBS menjelaskan, lonjakan ini disebabkan oleh industri-industri microchip yang menuai untung dari pesatnya perkembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence).
Negara dengan peningkatan jumlah orang kaya yang tidak kalah tajamnya adalah Turki. Pada 2028, orang kaya di negara tersebut diproyeksi akan bertambah 43% menjadi 87,1 ribu orang dari yang sebelumnya sebanyak 60,8 ribu.
Kazakhstan menyusul di posisi ketiga dengan persentase kenaikan sebesar 37%. Orang kaya di negara tersebut diprediksi akan bertambah, dari 44,3 ribu orang pada 2023 menjadi 60,8 ribu orang pada 2028.
Orang kaya di Indonesia sendiri diproyeksikan akan tumbuh hingga 235,1 ribu pada 2028, meningkat sebesar 32% dari 178,6 ribu pada 2023. Persentase tersebut menempatkan Indonesia di peringkat keempat di antara negara yang diteliti. Kenaikannya bahkan jauh melampaui negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Sementara itu, orang kaya di Belanda dan Inggris justru diprediksi berkurang. Penyusutannya masing-masing sebesar 4% dan 17%.
UBS menambahkan bahwa bertambahnya jumlah orang kaya tidak hanya terjadi pada tingkat pendapatan di atas US$1 juta saja, tetapi juga kategori di bawahnya, yaitu pada rentang US$10 ribu-US$100 ribu dan US$100 ribu-US$1 juta dolar AS. Sejalan dengan kondisi tersebut, orang dengan kekayaan kurang dari US$10 ribu pun turut berkurang.
UBS merupakan perusahaan jasa keuangan yang tersebar di 50 negara. Sejak 2008, UBS menerbitkan laporan terkait kondisi perekonomian dunia. Tahun ini, UBS menganalisis 56 negara yang diperkirakan mewakili lebih dari 92% kekayaan global pada 2022.
Baca Juga: 10 Orang Terkaya di Indonesia 2024