Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimtara) menjadi provinsi dengan angka deforestasi tertinggi di Indonesia. Pada tahun 2022, luas deforestasi di kedua provinsi tersebut mencapai 13 ribu hektare, laju deforestasinya juga terus meningkat tiap tahunnya.
Dalam rentang tahun 2019-2020, Kaltimtara mengalami deforestasi lahan seluas 10 ribu hektare dan nilainya naik signifikan pada 2020-2021 mencapai lebih dari 20 ribu hektare.
Provinsi dengan luas deforestasi tertinggi kedua dipegang oleh Kalimantan Tengah dengan luas 11 ribu hektare pada periode 2021-2022. Nilai ini jauh berkurang dibanding tahun sebelumnya pada 2020-2021 di mana angka deforestasi Kalimantan Tengah menembus 21 ribu hektare.
Menyusul Kalimantan Tengah, Riau sebagai provinsi penghasil sawit terbesar di Indonesia pada tahun 2022 kehilangan tutupan pohon akibat deforestasi seluas 9 ribu hektare. Angka tersebut naik cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya yang hanya seribu hektare.
Provinsi berikutnya dengan angka deforestasi tertinggi diduduki oleh Kalimantan Barat yang hampir menyentuh 8 ribu hektare. Dibanding provinsi lainnya, Kalimantan Barat mengalami tren penurunan di mana pada tahun 2020-2021, luas deforestasi di provinsi ini berada di angka 10 ribu hektare.
Nusa Tenggara Barat sebagai provinsi dengan luas deforestasi tertinggi kelima menunjukan tren yang cukup unik. Pada tahun 2019-2020, provinsi ini kehilangan luas tutupan pohon sebesar 13 ribu hektare. Kemudian di tahun 2020-2021 angka tersebut turun drastis menjadi hanya 3 ribu hektare. Namun, pada tahun 2021-2022, luas deforestasi kembali meningkat sebesar 6 ribu hektare.
Lima provinsi lainnya yang masuk ke dalam 10 provinsi dengan luas deforestasi tertinggi adalah Sumatra Barat, Sulawesi Tengah, Sumatra Utara, Jambi, dan Aceh. Angka deforestasi kelima provinsi tersebut berada di kisaran 5 ribu hektare pada tahun 2022.
Angka deforestasi yang tinggi pada 10 provinsi di atas merupakan imbas dari pembangunan infrastruktur, pembukaan lahan perkebunan seperti lahan kelapa sawit, dan pemanfaatan hutan untuk lahan non-hutan lainnya.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah memaksimalkan upaya untuk menekan laju deforestasi di Indonesia. Upaya tersebut dilakukan dengan moratorium izin penggunaan kawasan hutan alam primer dan lahan gambut, pengelolaan akses hutan, serta memaksimalkan produk ekspor yang ramah lingkungan.
Baca Juga: Indonesia Masuk Jajaran Negara dengan Laju Deforestasi Hutan Tertinggi 2023
