Proses memilih jurusan pada studi lanjutan setelah merampungkan program wajib belajar 12 tahun tentu butuh perhatian lebih. Calon mahasiswa kerap merasa bingung dengan beragamnya pilihan jurusan maupun program studi yang tersedia.
Oleh karenanya, penting untuk memilih jurusan yang selaras dengan minat dan bakat melalui analisis potensi diri serta jurusan yang banyak dibutuhkan di lapangan kerja.
Melansir detikEdu, Pakar Psikologi Pendidikan Integrity Development Flexibility (IDF) Irene Guntur menyebut bahwa ada sebanyak 87% mahasiswa Indonesia salah pilih jurusan kuliah.
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) mencatat total lulusan dari daftar rumpun ilmu yang populer di Indonesia tahun 2024. Data terbaru menunjukkan bahwa pada tahun 2024, banyaknya alumni dari bidang Ilmu Pendidikan mencapai 10.642.196 orang, dengan persentase lulusan 59,9%. Jumlahnya jadi yang tertinggi di antara rumpun ilmu populer lainnya. Setelahnya, Ekonomi menempati posisi kedua berjumlah 8.496.896 orang, dengan tingkat kelulusan 52%.
Lalu, rumpun Ilmu Teknik ada di posisi ketiga berjumlah 7.609.543 orang, dengan persentase lulusan 50,2%, diikuti rumpun Ilmu Sosial di urutan empat dengan 7.176.935 lulusan (47,5%).
Kemudian, alumni di bidang Kesehatan per 2024 mencapai 4.804.051 orang (68,9%), disusul Ilmu Pertanian dengan total 1.854.378 orang (52,3%) dan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dengan lulusan sebanyak 1.253.499 orang (59,7%).
Lalu, tiga posisi terakhir diisi oleh bidang Humaniora dengan jumlah lulusan sebanyak 927.642 orang (51,7%), Agama dengan 927.363 lulusan (45,3%), dan Kesenian dengan total 388.423 (45,5%).
Dari data-data tersebut, dapat disimpulkan bahwa jurusan di bidang Pendidikan, Ekonomi, dan Teknik menjadi top 3 pilihan yang populer bagi mahasiswa RI. Sementara, jurusan di bidang Humaniora, Agama, dan Kesenian masih kurang diminati calon mahasiswa.
Oleh sebab itu, ada beberapa tips penting dari dosen Kesejahteraan Sosial UMJ, Dr. Ati Kusumawati, M.Si., sebelum menentukan jurusan. Pertama, kenali minat, bakat dan tujuan hidup yang hendak dicapai melalui tes minat dan bakat. Kedua, cari informasi sebanyak-banyaknya dan berkonsultasi dengan keluarga, guru BK, wali kelas maupun alumni dari jurusan yang ingin dituju.
Lalu, mulai pertimbangkan juga prospek kerja dan jenjang karier dari jurusan tersebut. Hindari pengaruh lingkungan yang kurang mendukung dan bersifat memaksa. Dengan demikian, calon mahasiswa diharapkan mampu memilih bidang ilmu yang selaras dengan minat, bakat dan target karier mereka di masa depan dengan tepat.
Baca Juga: 10 Jurusan Kuliah dengan Gaji Tertinggi
