Penyaluran bantuan sosial berupa sembako di Indonesia mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2024 jumlah rumah tangga yang menerima bantuan sembako mencapai 20,44%. Angka ini menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Pada tahun 2021, persentase rumah tangga yang menerima bantuan sembako tercatat sebesar 18,40%. Angka ini menunjukkan upaya pemerintah dalam membantu masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.
Penyaluran sembako pada tahun tersebut masih dalam tahap pemulihan, dengan banyak rumah tangga yang membutuhkan dukungan langsung dalam bentuk bahan makanan pokok. Meskipun bantuan sudah mulai disalurkan secara rutin, angka penerima masih tergolong rendah dibandingkan dengan tahun-tahun berikutnya.
Tahun 2022 mencatatkan kenaikan signifikan menjadi 20,33%. Meningkatnya angka penerima bantuan sembako pada tahun ini menandakan adanya perluasan jangkauan program bantuan sosial yang lebih luas. Masyarakat yang sebelumnya tidak terjangkau kini mulai menerima bantuan, membantu mereka bertahan di tengah inflasi dan harga pangan yang terus meningkat.
Namun, pada tahun 2023, angka penerima bantuan sembako mengalami penurunan menjadi 17,88%. Penurunan ini bisa saja disebabkan oleh beberapa faktor. Meskipun demikian, penurunan tersebut masih menunjukkan bahwa program bantuan sembako tetap menjadi salah satu sumber daya yang penting bagi banyak keluarga Indonesia yang membutuhkan.
Pada tahun 2024, persentase penerima bantuan sembako kembali meningkat menjadi 20,44%, yang merupakan angka tertinggi dalam empat tahun terakhir. Peningkatan ini diperkirakan disebabkan oleh sejumlah kebijakan pemerintah yang lebih efektif dalam menargetkan rumah tangga yang membutuhkan.
Dengan angka penerima yang terus meningkat di tahun 2024, diharapkan bantuan pangan non tunai atau yang sering kita sebut sembako ini dapat memberikan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan, serta membantu masyarakat Indonesia menghadapi tantangan ekonomi.
Baca Juga: 75% Warga Indonesia Punya Jaminan Kesehatan