Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah menjadi salah satu indikator penting untuk memahami arah kebijakan, stabilitas politik, dan persepsi masyarakat terhadap kualitas layanan negara. Pada 2025, dukungan terhadap Presiden Prabowo Subianto menunjukkan tren yang sangat kuat.
Survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan bahwa 77,7% responden mengaku puas dengan kinerja Prabowo, dengan 17,3% di antaranya tercatat sangat puas. Adapun 20,8% merasa kurang puas dan sisanya tidak menjawab.
Terdapat ragam alasan dibalik kepuasan ini. Keberhasilannya dalam memberantas korupsi jadi faktor utama yang membuat responden puas, mencapai 19,5%. Selama setahun terakhir pemerintahannya, berbagai kasus korupsi berhasil terkuak, dengan kerugian mencapai triliunan rupiah. Terbongkarnya kasus ini mencerminkan upaya dalam menjaga pemerintahan yang bersih, sekaligus melahirkan tanda tanya terkait ketegasan birokrasi pemerintah saat ini.
Di posisi kedua, 15,9% responden merasa kinerja Prabowo sudah bagus dan terbukti, membuat mereka merasa puas. Sikapnya yang tegas, berwibawa, dan berani juga mendorong 12,8% responden puas dengan kinerjanya selama ini.
Prabowo dinilai sering memberi bantuan bagi masyarakat, yang menjadi nilai tambah kepuasannya. Menariknya, program Makan Bergizi Gratis (MBG) turut menjadi katalisator kepuasan terhadap Prabowo. Salah satu program unggulan ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui asupan gizi dan pencegahan stunting.
Adapun alasan lain dibalik kepuasan terhadap Prabowo meliputi program kerjanya yang bagus (6,1%), sifatnya yang ramah, sopan, dan sederhana (2,6%), kinerjanya yang membawa perubahan (2,3%), sikapnya yang perhatian pada rakyat (2,3%), hingga kecenderungan membela rakyat kecil (1%).
Sebaliknya, alasan utama dibalik ketidakpuasan terhadap Prabowo adalah kinerjanya yang tidak bagus (20,4%), bantuan yang tidak tepat sasaran dan tidak merata (14,1%), program kerja belum maksimal (13,6%), ekonomi yang memburuk (8,1%), dan korupsi masih merajalela (5,4%).
Adapun survei ini melibatkan 1.220 responden warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilu, yakni yang telah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika dilakukan survei. Pengambilan data dilakukan pada 20-27 Oktober 2025 dengan margin of error sebesar 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%. Responden terpilih kemudian diwawancarai secara tatap muka.
Baca Juga: 10 Program Utama Prabowo dengan Sentimen Positif Tertinggi
Sumber:
https://indikator.co.id/wp-content/uploads/2025/11/RILIS_SURVEI_NASIONAL_INDIKATOR_08_NOVEMBER_2025.pdf
