Menyusul pertikaian antara Rusia dan Ukraina, harga minyak dunia terus menerus mengalami peningkatan, hingga mencapai US$83,85 per barelnya. Melansir data yang dihimpun Forbes, terdapat total 8 perusahaan minyak yang mendominasi pasar jual beli minyak dan bensin di dunia. Di antara semuanya itu, Saudi Aramco, perusahaan minyak asal Arab Saudi yang mulai dikenal dunia di tahun 2019, berhasil menjadi perusahaan minyak dan bensin terbesar di dunia dengan keuntungan sekitar US$590 miliar per tahun.
PetroChina merebut posisi kedua dengan total pendapatan sebesar US$457,4 miliar. Sinopec menyusul tipis di peringkat ketiga dengan pendapatan sebesar US$453,6 miliar. Peringkat keempat diisi oleh ExxonMobil dengan total pendapatan mencapai US$393 miliar per tahun. Perusahaan minyak dan bensin Shell berada di urutan kelima dengan pendapatan sebesar US$365,9 miliar.
Meski pendapatan sampai 3 digit bukan lagi hal asing di industri minyak dan bensin, pendapatan di industri ini cenderung fluktuatif secara tidak menentu akibat perubahan harga minyak di dunia. Belakangan ini semakin jarang perusahaan yang dapat memperoleh keuntungan lebih dari US$100 miliar.
