Melansir Amazon, kecerdasan buatan, atau yang biasa dikenal sebagai AI (Artificial Intelligence), adalah bidang ilmu komputer yang dikhususkan untuk memecahkan masalah kognitif yang berhubungan dengan kecerdasan manusia, seperti pemecahan masalah, pengenalan pola, hingga proses pembelajaran. AI dapat dianggap sebagai kecerdasan manusia dalam bentuk komputer.
Tren penggunaan AI di dunia mengalami peningkatan pesat selama beberapa tahun terakhie. Melansir data McKinsey, hanya 20% perusahaan dunia yang menggunakan AI di tahun 2017. Angka tersebut naik hingga 50% di tahun 2022.
Walau dipandang sebagai sumber keuntungan, meningkatnya perkembangan AI ini nyatanya menyisakan kekhawatiran di mata pengamat teknologi dunia. Banyak pihak mengungkapkan kekhawatiran apabila AI berhasil mengungguli kecerdasan manusia.
Melansir World Economic Forum, sebanyak 14 juta pekerjaan di dunia diprediksi akan menghilang dalam 5 tahun ke depan akibat perkembangan teknologi, salah satunya AI. Sektor media, hiburan, dan olahraga menjadi sektor pekerjaan yang paling terdampak dengan kehadiran AI. 32% pekerjaan pada sektor tersebut terancam hilang.
Posisi kedua diduduki oleh sektor pemerintahan dan teknologi informasi dengan persen disrupsi sebesar 29%. Ancaman AI terhadap sektor real estate adalah sebesar 27% dan terhadap layanan keuangan sebesar 26%.
Selain pekerjaan-pekerjaan di atas, pekerjaan di sektor transportasi, non-pemerintahan, dan pendidikan juga diperkirakan akan terkena imbas cukup besar dari kehadiran AI.