5 Peristiwa Genosida yang Memakan Korban Terbanyak Sepanjang Sejarah

Beberapa peristiwa berikut dinilai sebagai genosida paling keji yang pernah terjadi sepanjang sejarah.

Menurut PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), genosida adalah tindakan militer yang sengaja dilakukan untuk menghancurkan seluruh atau sebagian kelompok, etnis, ras maupun agama. Terdapat lima kategori untuk mengidentifikasi genosida, seperti:

  1. Menghilangkan nyawa suatu kelompok
  2. Menyebabkan kerugian fisik maupun mental terhadap suatu kelompok
  3. Dengan sengaja menciptakan lingkungan atau kondisi tertentu yang mengakibatkan kemusnahan fisik seluruh atau sebagian kelompok
  4. Memaksakan tindakan yang dimaksudkan untuk mencegah kelahiran dalam suatu kelompok
  5. Memindahkan secara paksa anak-anak dari satu kelompok ke kelompok lain

Owlcation, sebuah website yang dibuat oleh para ahli untuk membahas topik-topik edukasi telah memuat daftar genosida dalam sejarah dunia yang diperkirakan memakan korban jiwa paling banyak. 

Pada laman tersebut, Owlcation menjelaskan bahwa jumlah korban jiwa beberapa genosida tidak bisa dihitung dalam beberapa tahun saja. Hal ini dikarenakan ada genosida yang tidak langsung ‘menghilangkan’ nyawa korbannya saat itu juga, namun juga merancang pencegahan kelahiran atau sengaja membuat kelaparan suatu kelompok hingga korbannya baru bisa dihitung beberapa tahun kemudian. Berikut genosida yang paling keji yang memakan korban jiwa terbanyak sepanjang sejarah.

Di peringkat pertama terdapat invasi dan penaklukan Kekaisaran Mongol. Peristiwa sejarah ini terjadi pada abad ke-13 dan terjadi di benua Asia dan Eropa Timur (Eurasia). Ahli memperkirakan 60 hingga 100 juta lebih nyawa hilang pada peristiwa ini. Genosida ini dilakukan oleh tentara Mongol yang membunuh dan melakukan penjarahan ke seluruh daerah yang mereka lewati.

Selanjutnya, Program Lompatan Jauh ke Depan (The Great Leap Forward) masuk dengan peringkat kedua sebagai genosida yang memakan korban terbanyak. Program yang diusung oleh Mao Zedong dan Partai Komunis China ini diperkirakan memakan 55 hingga 60 juta korban jiwa. Di mana pada tahun 1958 hingga 1962, China melakukan kampanye agrikultural ekstrim yang memaksa petani untuk mengumpulkan hasil panennya kepada negara sampai tidak menyisakan apapun untuk bisa dimakan. Alhasil, banyak masyarakat China yang mati kelaparan, sehingga peristiwa sejarah ini juga disebut sebagai ‘Great Chinese Famine’ atau kelaparan hebat di China.

Holocaust turut menjadi peristiwa genosida yang paling banyak memakan korban. Peristiwa ini terjadi selama Perang Dunia Kedua, tepatnya tahun 1941 hingga 1945. Holocaust atau dikenal juga sebagai ‘Shoh’ merupakan genosida yang dilakukan Nazi Jerman terhadap orang-orang Yahudi Eropa. Peristiwa mengerikan ini diperkirakan menghilangkan 7 hingga 11 juta nyawa, menjadikannya sebagai urutan ketiga genosida yang paling banyak memakan korban.

Daftar ini ditutup oleh peristiwa Holodomor di Ukraina dan Ladang Pembantaian di Kamboja. Genosida Holodomor sendiri terjadi di tahun 1932 hingga 1933, di mana merupakan rencana Uni Soviet untuk melawan Ukraina dengan cara menciptakan kelaparan yang membunuh perlahan warga Ukraina. Sedangkan peristiwa Ladang Pembantaian terjadi pada tahun 1975 hingga 1979, di mana Partai Komunis Kamboja (Khmer Merah) membunuh warga sipil seperti keturunan Tionghoa, Muslim dan keturunan Vietnam di Kamboja. 

Holodomor menjadi peristiwa genosida dengan estimasi korban 3,5 hingga 10 juta jiwa sehingga berada di urutan keempat sebagai genosida yang paling banyak memakan korban. Sementara itu, peristiwa Ladang Pembantaian memakan 1.5 hingga 2 juta korban jiwa, menjadikannya di urutan kelima sebagai genosida yang paling banyak memakan korban sepanjang sejarah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats Data

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook