Berdasarkan survei nasional yang diselenggarakan Indikator Politik Indonesia pada periode 4-5 April 2024, Televisi menjadi sumber informasi yang paling banyak diakses warga untuk mencari informasi mengenai sosial, politik, dan pemerintahan.
Dari 1201 responden yang mengikuti survei via wawancara telepon, sebanyak 52,9% responden menggunakan televisi. Hal ini berarti mayoritas responden atau tepatnya 5 dari 10 responden menggunakan televisi untuk mengakses informasi.
Selanjutnya, Facebook berada di peringkat kedua dengan 32,9% responden yang menggunakannya untuk mengakses informasi sosial, politik, dan pemerintahan.
Hasil ini diikuti dengan 22,8% responden yang menggunakan Tiktok, 22,5% menggunakan Youtube, 12,9% menggunakan Instagram, 9% menggunakan WhatsApp, 7,5% menggunakan portal berita online, dan 5,7% responden lainnya menggunakan Twitter.
Indikator dalam publikasi laporannya juga mencatat kesadaran responden (yang menggunakan televisi sebagai sumber informasi utama) mengenai kasus korupsi PT. Timah sebanyak Rp271 triliun yang ramai diperbincangkan belakangan ini.
Dari 52,9% responden yang menggunakan televisi, sebanyak 45,7% responden mengetahui dan pernah mendengar mengenai Kejaksaan Agung yang sedang mengusut kasus korupsi di PT. Timah.
Kemudian sebanyak 51,5% responden juga percaya nilai kerugian negara akibat kasus korupsi PT. Timah tersebut mencapai Rp271 triliun dan sebanyak 68,2% responden juga mengaku percaya bahwa Kejaksaan Agung akan mengusut tuntas kasus tersebut.
Meskipun warga yang mengetahui kasus korupsi PT. Timah cenderung banyak, Indikator tetap mencatat kesadaran responden yang merupakan Warga Negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah, cenderung lebih tinggi pada media sosial.