Berdasarkan laporan Indikator Kesejahteraan Rakyat 2024 oleh Badan Pusat Statistik (BPS), persentase warga sakit di wilayah perkotaan dan perdesaan cenderung fluktuatif dalam 3 tahun terakhir.
Pada 2022, angka kesakitan di perkotaan mencapai 11,65%. Nilainya turun di 2023 menjadi 10,64%, namun kembali naik di 2024 menjadi 11,75%.
Adapun di perdesaan, angka kesakitan cenderung lebih tinggi. Nilainya mencapai 15,66% di 2022, turun di 2023 menjadi 11,85%, kemudian kembali naik di 2024 menjadi 12,63%. Secara umum, angka warga sakit di perkotaan dan perdesaan adalah 13,36% pada 2022, 11,15% pada 2023, dan 12,12% pada 2024.
Peningkatan angka kesakitan di 2024 ini terjadi di seluruh wilayah Indonesia dengan
kenaikan yang lebih besar di wilayah perkotaan mencapai 1,11% poin.
Meskipun angka kesakitan di perkotaan lebih rendah dari perdesaan, tetapi peningkatan
yang besar ini jika tidak ditangani dengan baik akan mendorong kenaikan angka kesakitan Indonesia pada tahun-tahun berikutnya.
Kesehatan masyarakat tergambar melalui angka kesakitan. Hal ini menunjukkan persentase penduduk yang mengalami keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir yang menyebabkan terganggunya kegiatan sehari-hari.
Baca Juga: Penduduk Indonesia yang Mengeluh Sakit Terus Menurun dalam 5 Tahun Terakhir