Sejalan dengan proyeksi perekonomian demostik yang disertai upaya optimaliasasi pendapatan negara dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan dan iklim dunia usaha, pendapatan negara pada APBN tahun anggaran 2024 ditargetkan sebesar Rp2.802,3 trilliun.
Dalam APBN tahun anggaran 2024, Penerimaan Perpajakan ditargetkan mencapai Rp2.309,9 trilliun atau tumbuh 9,0% dengan target Penerimaan Pajak mencapai Rp1.988,9 T dan Penerimaan Kepabeanan dan Cukai mencapai Rp321,0 T.
Selanjutnya, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ditargetkan mencapai Rp492,0 T.
Berdasarkan siaran pers kinerja APBN 2024 yang disampaikan oleh Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani pada Kamis, 22 Februari, APBN mencatat kinerja yang baik di awal tahun 2024.
Realisasi Pendapatan Negara sampai dengan Januari 2024 mencapai Rp215,5 T atau 7,7% dari target APBN. Penerimaan Pajak mencapai Rp149,25 T atau 7,5% dari target APBN dan Penerimaan Kepabeanan dan Cukai mencapai Rp22,6 T atau 7,1% dari target APBN.
Penerimaan Pajak terutama ditopang oleh PPh nonmigas dan PPN dan PPnBM yang masing-masing mencatatkan realisasi Rp83,69 T dan Rp57,76 T. Sedangkan, penerimaan Cukai, Bea Masuk, dan Bea Keluar masing-masing mencapai Rp17,9 T, Rp3,9 T, dan Rp1,2 T.
Kinerja PNBP hingga akhir Januari juga cukup baik, dimana PNBP mencapai Rp43,3 T atau 8,8% dari target APBN. PNBP SDA migas dan nonmigas melambat dengan masing-masing mencapai Rp9,5 T dan Rp9,4 T.