Auto Adem, Inilah Kota Dunia dengan Sistem Mobilitas Paling Hijau

Selain efisien, sistem mobilitas juga harus memperhatikan aspek keberlanjutan dan ramah lingkungan, seperti beberapa kota berikut.

Mobilitas merupakan kebutuhan primer setiap orang. Beberapa ada yang memilih kendaraan pribadi untuk berkegiatan, sedangkan yang lain lebih suka menggunakan transportasi umum untuk berpergian.

Tidak dapat dipungkiri, terdapat kebutuhan mobilitas yang masih tidak ramah lingkungan. Sebut saja asap kendaraan hingga penggunaan bahan bakar fosil yang masih jadi konsumsi sehari-hari. Untuk itu, diperlukan sistem mobilitas yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Oliver Wyman Forum dan University of California memiliki perhatian terhadap hal tersebut. Melalui “Urban Mobility Readiness Index Report 2023”, kedua institusi tersebut mengeluarkan indeks mobilitas berkelankutan (Sustainable Mobility Index). Indeks ini memuat penilaian terhadap upaya kota-kota dunia demi membangun ekosistem mobilitas yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Sebagai catatan, indeks ini merupakan sub-indeks dari indeks kesiapan mobilitas urban (Urban Mobility Readiness Index) yang baru diluncurkan tahun 2021.

Hasil indeks mobilitas berkelankutan memaparkan bahwa kota-kota di Eropa, terutama negara Skandinavia masih mendominasi indeks ini. Dengan kata lain, banyak kota di Eropa yang telah mengusung sistem mobilitas ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Oslo, Ibu kota Norwegia dinobatkan sebagai kota dengan sistem mobilitas paling ramah lingkungan dan berkelanjutan. Hal ini dinilai wajar, mengingat pemerintah Norwegia memiliki kebijakan insentif dan investasi di pangsa pasar mobil listrik (electric vehicle atau EV). Bahkan, Oslo mendapat julukan sebagai ‘ibu kota EV dunia’.

Amsterdam sebagai Ibu kota Belanda menjadi peringkat kedua dalam indeks ini. Amsterdam sendiri sudah lama menerapkan penggunaan sepeda sebagai kendaraan utama. Penggunaan sepeda dan mobil listrik di Amsterdam menjadi poin plus hingga menjadikan kota ini peringkat kedua indeks mobilitas berkelanjutan.

Sementara itu, Kopenhagen berhasil mengamankan peringkat ketiga dengan skor 72.8%. Banyak program yang digalakkan pemerintah Denmark hingga berada di peringkat tiga teratas indeks mobilitas berkelanjutan.

Salah satu yang paling signifikan di Kopenhagen adalah pembangunan zona khusus bebas mobil dan infrastruktur untuk sepeda yang membuat penduduknya lebih memilih gunakan sepeda daripada mobil. Sistem tersebut terbukti mengurangi polusi suara dan polusi cahaya serta memperbaiki kualitas udara di Kopenhagen.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats Data

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook