Menjelang akhir bulan pertama di tahun 2024, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan bahwa terdapat total 137 bencana alam yang terjadi, mulai dari tanggal 1-29 Januari 2024. Bencana hidrometeorologi mendominasi sebanyak 97,81% kejadian, sisanya bencana geologi sebanyak 2,91%.
Hingga akhir bulan Januari ini, telah terjadi 153 bencana alam di Indonesia. Banjir menjadi bencana alam yang paling banyak terjadi, sebanyak 99 kasus di awal tahun 2024 ini. Cuaca ekstrem menyusul di posisi kedua dengan 41 buah kejadian. Tidak hanya itu, 2024 juga disambut dengan 9 kasus tanah longsor, 2 kasus gempa bumi, 1 erupsi gunung api, dan 1 karhutla (kebakaran hutan dan lahan). Tidak ada kasus gelombang pasang dan abrasi, tsunami, dan kekeringan sepanjang tahun 2024.
Sebanyak 11 orang meninggal akibat dampak bencana alam tersebut. 991.512 orang mengalami kerugian dan terpaksa mengungsi, dan 37 orang lainnya mengalami luka-luka.
Tidak hanya itu, sejumlah bencana alam tersebut mengakibatkan lebih dari 10.000 rumah mengalami rusak ringan, 263 rumah rusak sedang, dan 152 rusak berat. 26 fasilitas yang terdiri atas satuan pendidikan, rumah ibadat, dan fasyankes juga mengalami kerusakan.
