Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan Indeks Transisi Energi 2024 di negara-negara ASEAN, berdasarkan laporan World Economic Forum (WEF). Dalam laporan tersebut, Indonesia memperoleh catatan cemerlang dengan menempati peringkat ketiga di ASEAN dan memperoleh skor 56,7, serta berada di posisi ke-54 dalam daftar internasional dari 120 negara yang dinilai.
Di regional ASEAN, posisi pertama diduduki oleh Vietnam yang menjadi negara dengan peringkat tertinggi, serta menempati posisi ke-32 dunia dengan skor 61,0. Diikuti oleh Malaysia yang berada di peringkat kedua dengan skor 60,1 dan menempati posisi ke-40 secara global.
Setelah Indonesia di posisi ketiga, selanjutnya Thailand dengan skor 55,8 menempati posisi keempat atau 60 dunia. Disusul Singapura (55,0) di peringkat ke-64, Laos (53,9) peringkat ke-72, Kamboja (52,9) peringkat ke-77, Brunei Darussalam (50,3) peringkat ke-96, dan Filipina (48,4) pada peringkat ke-105 dunia.
Penilaian yang dilakukan WEF menggunakan 46 indikator yang terbagi ke dalam dua dimensi utama, yaitu performa sistem dan kesiapan transisi energi. Dalam dimensi performa sistem, Indonesia mencatat skor 69,9 poin, mencerminkan pengelolaan energi yang cukup baik. Namun, dalam dimensi kesiapan transisi, skor yang diperoleh Indonesia hanya sebesar 36,9 poin, yang menandakan masih ada tantangan dalam transisi menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Pemerintah Indonesia terus berusaha meningkatkan transisi energi melalui berbagai kebijakan, seperti pengembangan energi terbarukan dan pengurangan emisi karbon. Namun, masih terdapatnya tantangan dalam beberapa hal seperti pendanaan, regulasi, serta kesiapan infrastruktur yang menjadi hambatan untuk mempercepat transisi dari energi fosil ke energi hijau.
Baca Juga: Simak Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Indonesia 2020–2024
