Sejak 2004 lalu, Surfshark mencatatkan lebih dari 17,2 miliar email di seluruh dunia berhasil dibobol. Dari akun email tersebut, para peretas kemudian mencuri informasi penting seperti nama depan, nama belakang, nama orang tua, kata sandi, alamat dan lainnya.
Kasus kebocoran data terbanyak ada di Amerika Serikat dengan total 3 miliar akun email yang berhasil dibobol. Meski begitu, Surfshark memprediksi ada 12,5 miliar data pribadi warga Amerika Serikat yang berhasil dicuri.
Di posisi kedua negara dengan kasus kebocoran data terbanyak dipegang oleh Rusia, dengan total 2,4 miliar akun email terbobol. Sebanyak 4,3 miliar data warga Rusia diproyeksikan tersebar akibat adanya pencurian pada data tersebut.
China menduduki urutan ketiga dengan total 1,1 miliar akun email yang dibobol. Diprediksi sekitar 2 miliar data pribadi warga China tersebar karenanya.
Peringkat keempat ada Prancis dengan total 521,5 juta akun email yang kena retas. Sekitar 1,4 miliar data warga Prancis yang berhasil dicuri.
Posisi kelima dipegang oleh Jerman dengan kasus pencurian data mencapai 486,7 juta kasus. Menurut Surfshark, ada sekitar 986,8 juta data pribadi yang tersebar di Internet.
Indonesia sendiri berada di peringkat ke-13 sebagai negara dengan kasus pencurian data terbanyak, sekitar 156,8 juta akun email teretas dan 545,1 juta data pribadi bocor.
Salah satu kasus kebocoran data yang sempat menyita perhatian publik adalah kebocoran data Aparatur Sipil Negara (ASN) pada pertengahan 2024 lalu. Dalam kasus ini, sejumlah data pribadi ASN diduga telah bocor dan tersebar secara luas seperti nama, nomor induk, pegawai, hingga data keluarga.
Kebocoran data ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi penyalahgunaan data seperti penipuan identitas atau serangan siber yang lebih terfokus. Kasus kebocoran data ASN bisa menjadi contoh nyata bagaimana data pribadi dapat disalahgunakan jika tidak dikelola dengan baik. Untuk mencegah kejadian serupa terulang diperlukan upaya bersama dari pemerintah, perusahaan dan individu.
Baca Juga: Jumlah Kebocoran Data di Indonesia Capai 1 Juta di 2023