Didominasi Burung, Inilah Keanekaragaman Spesies Fauna Indonesia

Sebagai negara dengan biodiversitas terbesar kedua di dunia, Indonesia memiliki keanekaragaman fauna yang tak main-main jumlahnya.

Diversitas Fauna Indonesia Berdasarkan Klasifikasi Kelasnya

Sumber: Global Resource Information Database - Geneva
GoodStats

Sebagai negara dengan biodiversitas terbesar kedua di dunia, Indonesia memiliki keanekaragaman fauna yang tak main-main jumlahnya. Menurut data yang dikumpulkan oleh Global Resource Information Database - Geneva, kelas hewan dengan spesies terbanyak di Indonesia adalah burung atau aves, yang terdiri atas 1.711 spesies. Jumlah tersebut mencakup 17% total spesies burung sedunia. Selanjutnya, kelas ikan air tawar ada di posisi kedua, dengan total 1.236 spesies yang meliputi 9% total spesies dunia.

Bertengger di posisi ketiga spesies terbanyak adalah kelas reptil. Terdapat 750 spesies kelompok binatang melata tersebut di Indonesia, yang merupakan 8% dari total spesies reptil di dunia. Lalu, yang keempat, dengan jumlah spesies sebanyak 732 jenis adalah mamalia. Jumlah spesies mamalia di Indonesia tersebut ternyata setara dengan 14% dari keseluruhan spesies mamalia dunia.

Akhirnya, pada posisi kelima terbanyak, terdapat kelas amfibi. Kelompok binatang yang mampu hidup di air dan daratan ini memiliki 403 spesies berbeda di Indonesia. Angka itu merupakan 6% dari total spesies amfibi sejagat.

Namun sayangnya, keanekaragaman ini mesti menghadapi ancaman kepunahan yang cukup berbahaya. Salah satu penyebabnya adalah karena alih fungsi lahan hutan, yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan fauna di dalamnya.

"Laju deforestasi ini ikut disebabkan skema kerja pemerintah Indonesia yang royal mengundang investasi berbasis lahan dan hutan," papar Djayu Sukma Ifantara, project coordinator Yayasan Masyarakat Kehutanan Lestari, dalam tulisannya yang dimuat di Tempo.

Menanggapi ancaman terhadap tempat tinggal dari fauna-fauna ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) berupaya untuk mengedepankan konservasi hutan. Salah satunya adalah dengan menjalin kerja sama dengan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), United Nation Environment Program (UNEP). Memorandum of Understanding (MoU) keduanya ditandatangani di Bali, 9 Oktober 2024 yang lalu.

"Kerja sama ini menandakan kemitraan penting yang bertujuan untuk menyediakan kerangka kerja sama untuk lebih lanjut tujuan dan sasaran bersama mengenai lingkungan dan kehutanan, terutama pada konservasi dan perlindungan alam, pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan, pengarusutamaan kebijakan lingkungan, dan peningkatan tata kelola lingkungan," terang Menteri LHK Siti Nurbaya dalam laporan yang dirilis UNEP.

Baca Juga: Indonesia Lakukan 4 Kali Repatriasi Satwa, Spesies Burung Terbanyak

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook