Indeks Literasi Keuangan Indonesia terus Meningkat, Bukti Kesadaran Finansial Membaik

Indeks literasi keuangan di Indonesia tercatat terus meningkat tiap tahunnya, mencapai 65,43% di 2023.

Indeks Literasi Keungan Indonesia 2013-2023

Sumber: BPS (Badan Pusat Statistik) dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan)
GoodStats

Indeks literasi keuangan di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tak pernah absen, kenaikan selalu terjadi di atas 8%.

Pada tahun 2013, indeks literasi keuangan di Indonesia tercatat sebesar 21,84%. Tiga tahun berselang, nilainya naik menjadi 29,70% di 2016. Kemudian di tahun 2019, indeks literasi keuangan naik menjadi 38,03% dan kembali naik mencapai 49,68% di 2022.

Pada 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) menyatakan bahwa indeks literasi keuangan 2024 telah mencapai 65,43%.

Dari capaian di tahun 2023, lebih dari separuh masyarakat Indonesia sudah melek literasi keuangan. Jika dilihat dari jenis kelaminnya, indeks literasi keuangan pada perempuan cenderung lebih tinggi. Tercatat, indeks literasi keuangan pada laki-laki adalah sebesar 64,14%, sedangkan pada perempuan mencapai 66,75%.

Hal tersebut selaras dengan apa yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulayani dan Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam acara Edukasi Keuangan BUNDAKU (Ibu, Anak, dan Keluarga Cakap Keuangan) dengan tema "Ibu Cerdas Keuangan, Mewujudkan Keluarga Sejahtera" di Jakarta, pada Juni lalu.

Mereka menyebut perempuan memiliki peran penting dalam meningkatkan literasi keuangan di kalangan generasi muda. Wanita juga memiliki peran penting untuk mendorong kesejahteraan keuangan keluarga dan negara.

“Kita percaya bahwa seorang ibu yang terliterasi maka ia pasti akan mengedukasi anak-anaknya dan juga keluarganya untuk kemudian mereka menjadi melek keuangan dan dapat memanfaatkan produk dan jasa keuangan untuk meningkatkan kesejahteraannya," tutur Friderica mengutip laman resmi OJK.

OJK akan terus meningkatkan literasi keuangan di Indonesia utamanya di kalangan penduduk pedesaan, penduduk umur 15-17 tahun dan umur 51-79 tahun, pendidikan SD/sederajat ke bawah, dan pekerja yang kurang bersinggungan terhadap literasi keuangan.

Baca Juga: Apa Itu Bulan Inklusi Keuangan yang Dirayakan Setiap Oktober? Ini Penjelasannya

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook