Pelantikan Presiden baru menjadi acara yang dinanti masyarakat setelah dilaksanakan Pemilu 2024 pada 14 Februari, apalagi menjelang masa-masa pelantikan presiden pada 20 Oktober. Kabar baik datang dari bidang keuangan, indeks saham Indonesia menguat sebanyak 3,18% dalam sepekan menjelang pelantikan.
Dalam laporan PT Bursa Saham Indonesia, IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) berada di level 7.760 atau menguat sebesar 25,02 poin saat penutupan perdagangan saham Jumat (18/10). Penguatan indeks saham tersebut berkaitan dengan stabilitas politik dan keamanan selama masa transisi.
“Sehingga jadi jaminan bagi pelaku investor untuk investasi di tanah air dan memperkuat stabilitas perekonomian kita ke depan.” kata Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta, mengutip Tempo.
Selain itu, Prabowo juga memanggil para calon menteri dan menteri koordinator seperti Sri Mulyani, Agus Harimurti Yudhoyono, Yusril Ihza Mahendra, Bahlil Lahadalia, Muhaimin Iskandar dan calon lainnya pada 14 Oktober 2024 di Kertanegara, Jakarta Selatan.
Tambah Nafan Aji, panggilan Sri Mulyani untuk dilantik kembali menjadi Menteri Keuangan menjadi keyakinan tersendiri bagi para investor untuk berinvestasi, sebab kredibilitasnya tidak diragukan dan diharapkan mampu meningkatkan performa perekonomian Indonesia.
Kebijakan BI dalam pelonggaran moneter untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah juga menjadi salah satu alasannya. Kebijakan BI seperti mempertahankan BI rate sebesar 6% untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, serta memastikan inflasi tetap terkendali pada 2024.
Hal ini juga berkaitan dengan adanya pelonggaran moneter dan dukungan berbagai kebijakan pemerintah di sektor perumahan, misalnya pemotongan pajak ditanggung pemerintah (PPN DTP) dan rencana Prabowo-Gibran untuk membangun 3 juta rumah per tahun.
Baca juga: Rupiah Kembali Menguat, Capai Rp15.409 pada Akhir Agustus 2024
