Ini Dia Bentuk Kecurangan yang Banyak Dilakukan Mahasiswa Indonesia

57,87% mahasiswa Indonesia mengaku tetap menyontek meski sadar bahwa hal itu adalah perbuatan yang salah.

Tantangan Kejujuran Akademik Mahasiswa RI

Ukuran Fon:

Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan 2024 yang dilakukan KPK mengungkap fakta soal praktik kecurangan di kalangan mahasiswa. Dari survei yang berlangsung pada 22 Agustus-30 September 2024, tercatat 57,87% mahasiswa mengaku tetap menyontek meski sadar bahwa hal itu adalah perbuatan yang salah.

Tak jauh berbeda, sebanyak 51,7% mahasiswa pernah meminta orang lain untuk mengerjakan tugasnya, dikalangan mahasiswa praktik ini sering disebut ‘joki tugas’. Menyontek karena melihat teman juga menjadi kebiasaan yang cukup sering terjadi, dengan persentase 51,57%.

Selanjutnya, 44,59% mahasiswa mengaku melakukan plagiarisme walaupun tahu itu tidak benar. Sementara itu, 26,05% mengaku tidak punya keberanian untuk menolak ajakan menyontek dari teman.

Meski paling kecil, ada 2,79% mahasiswa yang secara jujur menyatakan lebih memilih menyontek ketimbang susah-susah belajar.

Menanggapi temuan ini, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie, menyebut bahwa angka-angka tersebut menjadi kondisi awal yang penting untuk mengevaluasi dan mendorong transformasi pendidikan ke arah yang lebih baik.

“Sehingga kami akan berkolaborasi dengan KPK untuk pengembangan pendidikan antikorupsi melalui pendekatan berbasis kesadaran dan partisipasi, pendekatan berbasis nilai, pendekatan berbasis kepatuhan, dan pendekatan manajemen risiko,” ujar Stella, mengutip rilis KPK, Jumat, (25/4/2025).

Ia menambahkan, ada empat langkah konkret yang akan ditempuh melalui sinergi antarlembaga, yaitu penguatan budaya akademis yang berintegritas, peningkatan kapasitas SDM, reformasi tata kelola perguruan tinggi, serta kerja sama lebih lanjut dengan KPK dalam pengembangan pendidikan antikorupsi.

Baca Juga: Benarkah Mahasiswa Lebih Suka Pakai Metode Kualitatif dalam Penelitian?

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook