Dalam dunia akademik, mahasiswa sering kali dihadapkan pada tugas yang mengharuskan mereka melakukan survei, baik untuk tugas mata kuliah maupun penelitian akhir seperti skripsi atau tesis. Namun, masih banyak mahasiswa yang kerap merasa bingung dalam memilih metode penelitian, antara pendekatan kualitatif atau kuantitatif.
Survei terbaru dari Jakpat mengungkap kecenderungan mahasiswa dalam memilih metode penelitian. Survei ini dilakukan pada 7-8 Januari 2025 terhadap 740 responden berusia 18-22 tahun (47%) dan 23-27 tahun (53%), dengan margin of error di bawah 5%.
Ketika ditanya mengenai metode penelitian yang pernah mereka gunakan, 48% responden mengaku menggunakan metode kuantitatif, sementara 45% memilih kualitatif, dan 32% menggunakan metode campuran. Artinya, mahasiswa lebih sering berhadapan dengan tugas yang memaksa mereka menggunakan metode kuantitatif.
Metode Kuantitatif Masih Dianggap Sulit
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pasundan, Ratih Affandy, mengungkapkan bahwa mahasiswa cenderung merasa takut dengan metode kuantitatif. Menurut pengalamannya, banyak mahasiswa akhirnya lebih memilih pendekatan kualitatif karena dianggap lebih mudah.
"Secara garis besar, kuantitatif menggunakan hitung-hitungan, sedangkan kualitatif tidak. Banyak mahasiswa yang akhirnya menganggap kualitatif sebagai ‘guardian angel’ mereka," ujar Ratih.
Namun, ia menekankan bahwa pemilihan metode seharusnya tidak didasarkan pada kesukaan atau kemudahan, melainkan sesuai dengan kebutuhan penelitian.
"Metode adalah alat untuk membedah sebuah masalah. Seperti pisau bedah dalam operasi, setiap metode memiliki kegunaannya masing-masing," jelasnya.
Perbedaan Metode Kualitatif dan Kuantitatif
Untuk membantu mahasiswa memahami perbedaan mendasar antara kedua metode, Ratih merangkum poin-poin utama sebagai berikut:
Penelitian Kualitatif:
- Menekankan pada sebuah proses
- Menekankan sifat realita yang dibangun secara sosial
- Realitas sepenuhnya tidak bisa dipahami, hanya bisa didekati
- Menggali dan memahami pikiran dengan wawancara dan pengamatan
- Setia pada ideografik (disiplin ilmu yang bersifat deskriptif untuk mengungkap fakta-fakta yang unik dan individual dalam fenomena tertentu)
- Peneliti menggunakan prosa etnografi, narasi sejarah, laporan tangan pertama, foto, sejarah kehidupan, bahan biografis, dan otobiografi
Penelitian Kuantitatif:
- Menekankan pada pengukuran
- Analisa menekankan hubungan kausalitas antar variabel
- Menggali dengan kuesioner
- Setia pada nomothetic (mengarahkan minat terhadap hal-hal umum yang dijadikan sebagai landasan untuk menyusun kaidah ilmiah untuk kepentingan membuat generalisasi atas fakta spesifik)
- Peneliti menggunakan model matematis, tabel statistik, dan grafik
Baca Juga: Gaya Hidup Kekinian Mahasiswa Yogyakarta, Antara Skincare dan Nongkrong