Gaya Hidup Kekinian Mahasiswa Yogyakarta, Antara Skincare dan Nongkrong

Sosok sederhana yang menjadi citra mahasiswa di Yogyakarta, apa benar kini tinggal kenangan?.

Proporsi Pengeluaran per Bulan Mahasiswa Yogyakarta 2024

Sumber: Survei Biaya Hidup Mahasiswa (SBHM) 2024
GoodStats

Dahulu, Yogyakarta sangat kuat dikenal dengan citra sebagai Kota Pelajar atau Kota Pendidikan. Para pelajar dan mahasiswa di Kota Gudeg ini kental digayuti kesan kebersahajaan alias kesederhanaan.

Namun seiring berjalannya waktu, citra ini perlahan tergerus dan melemah. Kota ini kian gemerlap dengan kehadiran merek-merek nasional dan internasional yang mendorong gaya hidup kekinian.

Menurut Kurniawati (2006) sebagaimana dilansir Kompas, julukan Kota Pelajar yang disandang Yogyakarta erat terkait simbol-simbol pendidikan yang ada saat itu, baik fisik maupun sosial.

Kurniawati menyebut ada banyak pusat pendidikan serta fasilitas pendidikan yang tumbuh di Yogyakarta, menarik minat para pelajar untuk berbondong-bondong menimba ilmu di kota ini.

Universitas Gajah Mada (UGM) misalnya, merupakan salah satu pusat pendidikan pertama yang dibangun usai Indonesia memasuki alam kemerdekaan. Seiring berjalannya waktu, pendirian perguruan tinggi di Yogyakarta semakin masif dan menjadi surga bagi para pelajar untuk menuntut ilmu.

Memudarnya predikat Yogyakarta sebagai Kota Pelajar dibenarkan oleh Prof Dr Edy Suandi Hamid, rektor Universitas Widya Mataram, dalam wawancaranya dengan Mojok (9/1/2024).

Sosok yang juga adalah Penasihat Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah V DIY ini melihat ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini terjadi. Ia melihat kondisi ini tak lepas dari berkembangnya kota-kota lain dengan perguruan tinggi yang semakin bermutu.

Selain itu ia menyoroti dua hal lain, yakni faktor keamanan dan biaya hidup. Persoalan keamanan yang dimaksudnya tak lain adalah munculnya geng anak sekolah dengan tindak kekerasan yang dikenal dengan sebutan klitih.

Wajah kehidupan para pelajar dan mahasiswa di Yogyakarta yang berubah, dari kebersahajaan menjadi kebergayaan, diperkuat oleh hasil Survei Biaya Hidup Mahasiswa (SBHM) 2024 yang diadakan oleh UPN Veteran Yogyakarta dan Bank Indonesia (BI).

Sebagaimana dilansir Detik, saat ini mahasiswa di Yogyakarta rata-rata membelanjakan uang untuk keperluan gaya hidup, tak kurang dari Rp685.824 per bulan. Ini besaran pengeluaran kedua terbesar menyusul anggaran untuk makan dan minum sebesar Rp780.431,00 per bulan.

Berdasarkan jenis kelamin, responden laki-laki dalam survei ini cenderung menghabiskan uang untuk nongkrong di kafe. Sementara responden perempuan cenderung lebih banyak membelanjakan uang untuk skincare dan body treatment.

Baca Juga: Yogyakarta Terpilih Sebagai Kota Favorit untuk Belajar 2024

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook