Jepang Jadi Negara Paling Dipercaya di ASEAN

58,9% responden ASEAN percaya Jepang dapat memimpin perdamaian, keamanan, dan kemakmuran pemerintah global.

Tingkat Kepercayaan Warga ASEAN terhadap Negara Besar 2024

Sumber: ISEAS-Yusof Ishak Institute
GoodStats

Gejolak geopolitik dunia dewasa ini belum kunjung mereda, mulai dari Trump yang terpilih kembali sebagai Presiden Amerika Serikat dan meneken beberapa kebijakan kontroversial, hingga konflik di berbagai negara yang tak kunjung usai. Asia Tenggara perlu memasang kuda-kuda dan menentukan langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kestabilan kawasan.

Berdasarkan survei The State of Southeast Asia 2024 yang dilakukan oleh ISEAS-Yusof Ishak Institute, Jepang merupakan negara yang paling dipercaya masyarakat ASEAN dalam hal perdamaian, keamanan, dan kemakmuran pemerintah global dengan total jawaban dari 58,9% responden. Terdapat peningkatan kepercayaan kepada Jepang, dari yang sebelumnya hanya 54,5% pada tahun 2023.

Amerika Serikat berada di peringkat kedua dengan kepercayaan dari 42,4%, menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka 54,2%. Urusan politik dalam negeri serta ancaman ekonomi dan militer dari AS menjadi dua alasan utama yang menumbuhkan ketidakpercayaan responden kepada AS.

Uni Eropa masuk di urutan ketiga dengan kepercayaan responden sebesar 41,5%, juga turun dari 51% pada tahun 2023. Dua alasan utama yang menyebabkan penurunan ini adalah urusan politik dalam negeri, dan Uni Eropa dianggap tidak memiliki kapasitas menjadi pemimpin global.

China dan India juga mengalami penurunan kepercayaan masyarakat ASEAN. Kepercayaan kepada China turun menjadi 24,8%, yang semula 29,5% pada tahun 2023, sementara India turun ke angka 24,2% dari 25,7% pada tahun 2023.

Bagi responden yang tidak percaya China, kekuatan ekonomi dan militer negara tersebut dianggap bisa menjadi ancaman, dan China dipandang kurang bisa diandalkan untuk menjadi pemimpin global. Sementara itu, alasan utama responden tidak mempercayai India adalah akibat kekhawatiran akan urusan politik dalam negeri serta konflik subkontinental. India juga dianggap tidak memiliki kapabilitas untuk menjadi pemimpin global.

Survei The State of Southeast Asia 2024 dilaksanakan pada 3 Januari hingga 23 Februari 2024, dan berhasil menjaring 1.994 responden dari seluruh negara ASEAN, kecuali Timor Leste. Lima kelompok utama yang dijadikan target responden pada survei tersebut adalah akademia/peneliti, perwakilan sektor swasta, masyarakat sipil/perwakilan lembaga swadaya masyarakat/perwakilan media, pejabat pemerintah, dan anggota organisasi regional atau internasional.

Baca Juga: Konflik Antar Negara Jadi Pemicu Utama Krisis Global 2025

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook