Jumbo Resmi Jadi Film Indonesia Terlaris Ke-2 Sepanjang Masa

Jumbo mencetak rekor sebagai film Indonesia terlaris kedua sepanjang masa dengan 9,7 juta penonton, menyalip Agak Laen dan mendekati rekor KKN di Desa Penari.

7 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa

Sumber: Film Indonesia
GoodStats

Industri perfilman Indonesia kembali mencatatkan sejarah baru dengan hadirnya film Jumbo, yang hingga pertengahan Mei 2025 telah menggaet lebih dari 9,7 juta penonton. Angka fantastis ini menjadikan Jumbo sebagai film Indonesia terlaris kedua sepanjang masa, menempel ketat rekor KKN di Desa Penari yang menduduki posisi puncak dengan raihan 10 juta penonton. Keberhasilan ini tak hanya mencerminkan antusiasme tinggi dari masyarakat, tetapi juga membuktikan bahwa film lokal terus berkembang dan diminati secara luas oleh penonton dalam negeri.

Berdasarkan data dari situs resmi Film Indonesia, Jumbo mulai mencuri perhatian sejak pekan pertama perilisannya. Hanya dalam tujuh hari, film ini sudah mampu meraih lebih dari 3 juta penonton, menandakan potensi besar untuk terus melaju di box office.

Tak berhenti di situ, akun X (dulu Twitter) @cinepoint_, yang kerap membagikan update harian dan mingguan terkait performa film-film Indonesia, mencatat bahwa Jumbo mempertahankan laju pertumbuhan penonton yang stabil bahkan hingga minggu keempat. Beberapa hari bahkan menunjukkan lonjakan hingga ratusan ribu penonton dalam sehari, sebuah capaian yang biasanya hanya terjadi pada film dengan daya tarik sangat tinggi.

Keberhasilan Jumbo tak lepas dari kombinasi berbagai faktor. Pertama, dari sisi cerita, film ini mengangkat tema yang dekat dengan kehidupan sehari-hari namun dikemas dengan pendekatan emosional dan visual yang kuat. Cerita yang relatable dan menyentuh membuat penonton dengan mudah terhubung, menciptakan efek “worth to share” yang memicu gelombang promosi organik di media sosial. Tak sedikit penonton yang mengunggah ulasan positif dan testimoni emosional mereka setelah menonton, mendorong banyak orang untuk ikut penasaran menyaksikannya di bioskop.

Kedua, jajaran pemain yang solid juga memberi kontribusi besar. Aktor dan aktris papan atas yang dikenal luas publik berhasil menarik basis penggemar mereka masing-masing, sekaligus memberikan kualitas akting yang memuaskan. Kehadiran mereka tidak hanya mendongkrak nilai jual film, tapi juga memperkuat citra Jumbo sebagai tontonan berkualitas.

Dari sisi promosi, tim produksi Jumbo dianggap sangat cerdas dalam memanfaatkan momentum dan platform digital. Kampanye pemasaran dilakukan secara intensif, mulai dari trailer yang menggugah rasa penasaran, hingga kerja sama dengan influencer dan media hiburan ternama. Pendekatan ini terbukti efektif menjangkau kalangan muda dan penonton potensial yang aktif di media sosial.

Dengan pencapaian saat ini, Jumbo berhasil menggeser film Agak Laen yang sebelumnya berada di posisi kedua film terlaris sepanjang masa dengan 9,1 juta penonton. Posisi ini menunjukkan bahwa Jumbo bukan hanya sekadar sukses sesaat, tetapi juga telah menciptakan jejak penting dalam sejarah perfilman nasional. Banyak pengamat menyebut bahwa jika laju penonton terus bertahan dalam beberapa minggu ke depan, sangat mungkin Jumbo akan memecahkan rekor KKN di Desa Penari yang selama ini dianggap sulit ditandingi.

Di sisi lain, kesuksesan Jumbo juga memantik diskusi tentang potensi pertumbuhan industri film nasional. Dalam beberapa tahun terakhir, film Indonesia semakin menunjukkan performa menjanjikan, baik dari sisi kualitas produksi maupun penerimaan pasar. Tahun 2023 dan 2024 menjadi saksi dari lonjakan jumlah penonton untuk berbagai genre, dan tren ini tampaknya berlanjut di 2025 dengan kehadiran Jumbo sebagai simbol baru kebangkitan film nasional.

Jika dilihat dari angka saat ini, selisih sekitar 300 ribu penonton dengan KKN di Desa Penari bukanlah hal mustahil untuk disalip. Terlebih, momentum liburan sekolah dan promosi lanjutan berpotensi meningkatkan jumlah penonton harian. Pihak produser pun belum memberi tanda-tanda untuk mengakhiri penayangan, membuka peluang film ini bertahan lebih lama di bioskop.

Pencapaian Jumbo menjadi bukti bahwa karya lokal mampu bersaing secara sehat di pasar hiburan yang semakin kompetitif. Dukungan masyarakat terhadap film ini menjadi sinyal positif bagi sineas muda Indonesia, bahwa kualitas cerita dan produksi yang baik tetap akan mendapat tempat di hati penonton. Kini publik menantikan apakah Jumbo akan benar-benar mencatat sejarah sebagai film nomor satu sepanjang masa di Indonesia, sebuah penantian yang tinggal menunggu waktu.

Baca Juga: Jumlah Penonton Film JUMBO Tembus 9,4 Juta: Resmi Lampaui Agak Laen, Dekati KKN di Desa Penari

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook