Kesehatan Fisik vs Kesehatan Mental, Mana Prioritas Orang Indonesia?

Kebanyakan penduduk Indonesia lebih peduli terhadap kesehatan fisik ketimbang kesehatan mental..

Kesehatan fisik dan kesehatan mental dapat diibaratkan layaknya api dan asap, tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Memang kebanyakan orang lebih fokus pada kesehatan fisik, rutin berolahraga, menjaga pola makan, beristirahat dengan cukup. Namun kesehatan mental juga tidak kalah penting untuk diperhatikan.

Ipsos Global Trends edisi Februari 2023 mengungkapkan bahwa kesehatan sejatinya berkaitan erat dengan lingkungan sekitar. Kesehatan fisik seseorang dapat menurun apabila kondisi lingkungan di sekitarnya buruk, seperti penuh polusi dan kualitas udara yang tidak sesuai standar. Untuk itu, semakin baik kondisi lingkungan, maka semakin baik pula kesehatan seseorang.

Ipsos mengungkapkan bahwa 86% penduduk dunia memahami pentingnya kesehatan fisik, sementara hanya 80% penduduk dunia yang memahami pentingnya kesehatan mental, angkanya lebih rendah dibanding kesehatan fisik. Hal ini membuktikan bahwa kesehatan mental masih dinomorduakan.

Lebih lanjut, Indonesia berada di urutan kedua negara yang menganggap kesehatan fisik paling penting, dengan persentase sebesar 96%. Mayoritas penduduk Indonesia setuju bahwa kesehatan fisik penting untuk diperhatikan. Sementara itu, untuk kesehatan mental sendiri, nilainya sedikit lebih rendah, di kisaran 90%, membuat Indonesia duduk di posisi keenam.

Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak penduduk Indonesia yang peduli terhadap kesehatan fisik ketimbang kesehatan mental. Kepedulitan terhadap kesehatan mental harus terus ditingkatkan. Sehat secara jasmani tidak menjamin kebahagiaan kalau tidak disertai dengan sehat secara rohani. Meski begitu, proporsi penduduk Indonesia yang peduli terhadap kesehatan mental berada di atas rata-rata penduduk dunia, yakni di angka 80%.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats Data

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook