Saat ini, masyarakat Indonesia sudah mulai menaruh perhatian lebih pada nutrisi yang dibutuhkan dalam tumbuh kembang si kecil. Salah satunya termasuk makanan dengan kandungan protein yang cukup.
Di mata para vegan, mungkin daging sapi tidak dianjurkan untuk dikonsumsi karena dampak lingkungan yang ditimbulkan. Meski begitu, konsumsi daging sapi di Indonesia masih terbilang sedikit.
Kabar baiknya, terdapat peningkatan rata-rata konsumsi daging per kapita dalam skala nasional. Menurut Food and Agriculture Organization (FOA), konsumsi daging per kapita Indonesia mencapai 2,71 kg.
Namun, FOA juga menyebutkan bahwa data tersebut merujuk pada ketersediaan daging untuk dikonsumsi. Besaran konsumsi daging tersebut bisa berubah jika ada pemborosan makanan.
Merujuk pada data yang terus diperbarui Badan Pusat Statistik (BPS) hingga Februari lalu, peningkatan rata-rata konsumsi daging dimulai sejak tahun 2015. Pada 2014, rata-rata konsumsi daging sapi adalah 0,005 kg per kapita. Baru pada 2015, angka tersebut naik menjadi 0,008 kg per kapita.
Angka ini terus bertahan hingga 2016. Sempat mengalami sedikit peningkatan pada 2017 sebesar 0,001 kg per kapita, rata-rata konsumsi daging sapi terus bertahan di angka 0,009 kg per kapita hingga 2021.
Kenaikan rata-rata konsumsi daging terjadi lagi pada 2022 dan terus bertahan hingga 2023 di angka 0,010 kg per kapita.
Momen hari raya kurban menjadi salah satu hal yang dapat meningkatkan konsumsi daging sapi. Memaksimalkan konsumsi daging sapi lewat momen ini sayang jika dilewatkan, khususnya bagi anak-anak.