Bank swasta raksasa di Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) melaporkan keuntungan bersih konsolidasi sebesar Rp48,6 triliun pada tahun 2023. Bank milik keluarga Hartono tersebut memperoleh kenaikan laba sebesar 19,4% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year) yang sebesar Rp40,76 triliun.
Apabila ditilik lebih lanjut, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) dari perusahaan tersebut naik 17,5% yoy menjadi Rp75,4 triliun, sedangkan pendapatan selain bunga berhasil mencapai Rp23,9 triliun, naik 5,5% yoy. Total pendapatan operasional pun tercatat tumbuh 14,4% yoy menjadi Rp99,3 triliun.
Laba bersih BCA sempat mengalami penurunan pada masa pandemi COVID-19 pada tahun 2020, menyentuh angka Rp27,15 triliun atau menyusut sebesar 5% yoy. Melepas masa pandemi, bank swasta satu ini terus mengalami peningkatan laba, hingga pecah rekor di tahun 2023 lalu.
Pertumbuhan fantastis ini sebenarnya disebabkan oleh adanya perbaikan kualitas pinjaman, ekspansi volume kredit, imbal hasil yang lebih tinggi, dan juga kenaikan pendapatan fee dan komisi selaras dengan peningkatan jumlah transaksi. Tidak hanya itu, BCA juga melaporkan pertumbuhan kredit sebesar 13,9% ke nominal Rp810,4 triliun. Nilai kredit macetnya (non-performing loan/NPL) juga tetap stabil pada nilai 1,9%.
Secara keseluruhan, berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kelompok bank dengan modal inti (KBMI) IV, yang merupakan kelompok bank-bank raksasa, berhasil meraup laba sebesar Rp156,36 triliun pada bulan November 2023. Nilai itu naik 18,22% yoy.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengungkapkan komitmen BCA untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2024.
“Ditopang likuiditas yang memadai, BCA optimistis untuk senantiasa mendukung pertumbuhan ekonomi melalui penyaluran kredit ke berbagai sektor, dan melangkah secara pruden di 2024. Kami terus memperluas ekosistem transaksi, serta berinovasi untuk menyediakan platform perbankan yang aman dan handal bagi nasabah,” ungkap Jahja Setiaatmadja, dikutip BCA.