LRT Paling Banyak Digunakan Warga Jakarta Dibanding MRT dan Commuter Line

Diantara berbagai jenis transportasi umum di Jakarta, kereta merupakan salah satu opsi terbaik untuk para pekerja, khususnya pada rush hour.

Jumlah Penumpang Light Rail Transit (LRT) Jakarta, 2024

Sumber: BPS (Badan Pusat Statistik)
GoodStats

Transportasi umum di Jakarta adalah salah satu aspek vital dalam aktivitas sehari-hari warga ibu kota. Dengan jumlah masyarakat Jakarta yang terus meningkat dan seiring adanya pembaharuan serta pengembangan di setiap moda transportasi umum, data pengguna jalan juga ikut meningkat.

Transportasi umum di Jakarta terbagi 2 jenis, yaitu yang menggunakan kendaraan kecil seperti bajaj dan ojek online, ada juga yang menggunakan kendaraan besar seperti Transjakarta, Commuter Line, Mass Rapid Transit dan Light Rail Transit.

Di antara berbagai jenis transportasi umum di Jakarta, kereta merupakan salah satu opsi terbaik untuk para pekerja baik, khususnya pada jam keberangkatan dan pulang kerja. Hal ini didasari karena kereta mempunyai jalur khusus dan mempunyai jadwal keberangkatan yang terjadwal setiap 5-10 menit sekali.

Pada Januari-Juni 2024, Badan Pusat Statistik mencatat ada rata-rata 7 ribu penumpang MRT, 26 ribu penumpang Commuter Line (Jabodetabek) dan 93 ribu penumpang LRT. Berdasarkan 3 data tersebut, BPS melaporkan bahwa LRT memiliki rata-rata penumpang dengan jumlah penumpang tertinggi. Salah satu yang menjadi faktor adalah area cakupan dan waktu tempuh antar stasiun. 

Hal ini dibuktikan dari adanya lonjakan jumlah penumpang ketika ada penambahan 14 armada di awal kuartal kedua, lebih tepatnya di Agustus. Dengan penambahan ini, maka waktu tempuh yang semula 5,5 menit hingga 10 menit, kini menjadi 5 hingga 10 menit.

Saat ini perjalanan LRT berawal dari Dukuh Atas, Jakarta Pusat melewati Taman Mini Indonesia Indah dan Bandara Halim di Jakarta Timur, Harjamukti Depok hingga Jatimulya, Bekasi.

Namun berdasarkan data BPS, di bulan April terjadi penurunan penumpang LRT yang cukup signifikan dari bulan sebelumnya. Merespon hal ini, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin menyampaikan tanggapannya berkaitan dengan transportasi umum.

“Penurunan minat warga menggunakan transportasi umum perlu dikaji penyebabnya. Apakah karena hambatan di jalan, karena adanya kegiatan pembangunan yang menyebabkan keterlambatan atau karena adanya faktor lain,” kata Suhud dikutip dari situs DPRD Provinsi DKI Jakarta.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook